Mesir membantah laporan media Amerika Serikat yang menyebut mereka terlibat berdiskusi dengan Israel soal invasi di Rafah.
Ketua badan intelijen, Layanan Informasi Negara, Diaa Rashwan, membantah dengan tegas laporan media AS.KPK Malaysia Selidiki Mahathir Mohamad soal Dugaan Korupsi 2 PutranyaRashwan menekankan posisi Mesir menolak invasi Israel ke Rafah yang akan berlangsung dalam waktu dekat, demikian dikutip Middle East Monitor, Rabu (24/4).
Dia menyebut rencana Israel bisa menyebabkan pembantaian, kerugian besar dalam jumlah besar, kehancuran yang meluas, dan menambah penderitaan warga Palestina.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Lebih lanjut, Rashwan menerangkan bahwa Mesir telah berulang kali memperingati Israel melalui semua kanal.
Mesir, kata dia, khawatir dampak sangat negatif invasi Israel di Rafah terhadap stabilitas kawasan.
Saat Israel mempertimbangkan rencananya, Rashwan menyebut Mesir terus melanjutkan upaya negosiasi demi gencatan senjata Israel-Hamas.Pilihan RedaksiLangka, Korut Kirim Utusan ke Iran di Tengah Konflik Timteng, Ada Apa?Menhan AS Lloyd Austin Hubungi Prabowo via Telepon, Bahas Apa?Militer Israel Umumkan Siap Serang Rafah, Tunggu Lampu Hijau NetanyahuBelakangan ini, Israel berencana menginvasi Rafah. Militer menyatakan sudah siap dan hanya menunggu perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Rencana invasi Rafah muncul saat pasukan Israel masih melancarkan agresi di Gaza sejak Oktober 2023.
Selama agresi, pasukan Israel menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit, kamp pengungsian, hingga tempat ibadah. Imbas serangan mereka, lebih dari 34.000 jiwa di Palestina meninggal.

By admin