Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.230 per dolar AS pada Senin (3/6). Mata uang Garuda menguat 22 poin atau plus 0,14 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.225 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Namun, mata uang di kawasan Asia dominan melemah. Dolar Hong Kong turun 0,01 persen, dolar Singapura dan ringgit Malaysia minus 0,04 persen, yuan China merosot 0,06 persen, baht Thailand jatuh 0,17 persen, dan peso Filipina ambruk 0,25 persen.
Penguatan hanya dialami oleh yen Jepang yang naik 0,12 persen, rupee India plus 0,36 persen, dan won Korea Selatan terbang 0,69 persen.BREAKING NEWS
Bambang Susantono Mundur dari Kepala Otorita IKNADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Mata uang negara maju bahkan kompak layu. Poundsterling Inggris melemah 0,24 persen, euro Eropa turun 0,11 persen, franc Swiss merosot 0,02 persen, dolar Kanada minus 0,21 persen, dan dolar Australia jatuh 0,23 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah sukses menguat terhadap dolar AS sore ini. Penguatan terjadi di tengah sentimen risk on di pasar dan koreksi pada dolar AS.
\”Data inflasi Indonesia yang hanya sedikit lebih rendah dari perkiraan tidak terlalu menekan rupiah,\” katanya kepada CNNIndonesia.com.