Israel Ingin Perang Abadi, Tidak Serius untuk Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata, Kata Hamas.
TRIBUNNEWS.COM- Israel \’tidak serius\’ untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, Kata Hamas.
Para menteri Israel berusaha untuk melancarkan \’perang abadi\’, kata keluarga para tawanan Israel dii Gaza.
Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri menyatakan pada tanggal 4 Juni bahwa Israel tidak serius untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan melakukan manuver di bawah kedok AS untuk memperpanjang perang.
Reuters melaporkan bahwa Abu Zuhri mengkritik seruan Washington agar gerakan perlawanan Palestina menerima kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan oleh perunding Israel dan diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat lalu, dengan mengatakan “seolah-olah Hamas-lah yang menghambat kesepakatan tersebut.”
Proposal Israel yang diumumkan oleh Biden mencakup tiga fase untuk mengakhiri perang di Gaza, yang telah menewaskan sekitar 37.000 warga Palestina dan menciptakan kondisi kelaparan di banyak wilayah di Jalur Gaza.
Tawaran tersebut menyerukan gencatan senjata, pembebasan tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas dan tawanan Palestina yang ditahan oleh Israel di penjara-penjara mereka, dan rekonstruksi Gaza.
Menyusul pernyataan Biden pada hari Jumat, Hamas mengatakan pihaknya memiliki pandangan positif terhadap isi proposal tersebut.
Amerika mengatakan pada hari Minggu bahwa jika Hamas menerima rencana yang diusulkan, mereka berharap Israel akan menindaklanjutinya.
“Ini adalah usulan Israel. Kami berharap jika Hamas menyetujui usulan tersebut, seperti yang disampaikan kepada mereka, usulan Israel, maka Israel akan menjawab ya,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada ABC News.
Dalam konteks ini, seorang pemimpin gerakan Hamas mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa gerakan tersebut tidak akan mengirim delegasi ke Kairo pada hari Rabu untuk perundingan baru yang dimulai dari “titik nol” lagi setelah menyetujui proposal sebelumnya.
Dia menambahkan, “Syarat dasar kami sekarang adalah kami mendapatkan persetujuan resmi, dinyatakan, dan eksplisit dari Israel untuk proposal sebelumnya; jika tidak, tidak mungkin mengadakan putaran dan diskusi dari awal.”
Dia mengungkapkan keterkejutannya atas “permintaan terus-menerus dari para mediator oleh pemerintah AS untuk menyetujuinya terlebih dahulu sementara pihak Israel tidak setuju,” dan oleh karena itu, “kami tidak akan membahas proposal apa pun kecuali ada persetujuan Israel terlebih dahulu.”
Di kalangan warga Israel, Palestina, dan AS, terdapat konsensus yang berkembang bahwa pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan rekan-rekan menterinya tidak ingin mengakhiri perang, bahkan dengan mengorbankan nyawa warga Israel yang ditawan di Gaza oleh Hamas.

By admin