TRIBUNNEWS.com – Seorang ibu di Afrika Selatan berusia 40-an, Halima Firoza Hoosen, tewas ditikam oleh pria bernama Grayson Beare (44), Minggu (2/6/2024).
Jasadnya ditemukan di kediamannya di Durban.
Halima dibunuh Grayson di hadapan putrinya yang masih berusia 10 tahun.
Putri Halima yang tak disebutkan namanya, mengaku keluarganya diserang pelaku lantaran dukungan mereka terhadap Palestina.
Tak hanya Halima, Grayson juga menyerang suami dan putra Halima yang berusia 14 tahun.
Keduanya ditemukan dengan luka fatal.
Juru bicara kepolisian, Kolonel Robert Netshiunda, mengungkapkan putri korban mengaku pelaku akan merudapaksanya.
\”Pria itu juga diduga mengancam akan merudapaksa gadis kecil itu,\” kata Netshiunda, dikutip dari Middle East Monitor.
\”Polisi menanggapi laporan penikaman di Hyder Road pada Minggu dini hari. Saat tiba di TKP, polisi menemukan seorang pria memegang pisau berlumuran darah.\”
\”Seorang perempuan tergeletak di lantai dengan darah menggenang. Juga ada dua laki-laki mengalami luka tusuk. Wanita itu dinyatakan meninggal di tempat kejadian dan dua korban luka dilarikan ke rumah sakit terdekat,\” jelasnya.
Terpisah, manajer kampanye Africa4Palestine, Alie Komape, mengatakan insiden itu semakin menyoroti tindakan kekerasan dan agresif yang dilakukan pendukung Israel di Afrika Selatan.

Komape menekankan, aksi penikaman terhadap Halima bukan peristiwa pertama, mengingat ada beberapa serangan terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina di kota-kota seperti Durban, Cape Town, dan Johannesburg, sejak awal kampanye pembebasan Palestina.
\”Mengingat kejahatan keji ini, kami menyerukan ketenangan di komunitas kami. Kami percaya sistem peradilan hukum kami dapat secara cepat mengadili pelaku dan memberikan hukuman yang sesuai kejahatannya,\” tutupnya.
Pelaku Akui Pro-Zionis
Dalam sebuah video yang beredar online, pelaku mengaku ia memiliki keluarga di Israel dan menghubungkan serangan itu dengan pandangan korbannya mengenai apa yang terjadi di Jalur Gaza.

By admin