Moskow (ANTARA) – Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan standar ganda tidak dapat diterima sehubungan dengan konflik di Ukraina, Timur Tengah, dan belahan dunia lainnya.

"Hukum internasional harus selalu dilindungi dan di mana pun, tanpa ambiguitas, di Ukraina, di Timur Tengah, dan di mana pun di dunia. Ini adalah tanggung jawab global kita," kata Michel, Sabtu (15/6).

"Tidak ada ruang untuk standar ganda," ujarnya pada pertemuan puncak yang diselenggarakan olehSwiss.

Terkait konflik Ukraina-Rusia, Michelmengatakan bahwa Ukraina-lah yang memutuskan kapan akan memulai dialog dengan Rusia.

Sementara itu, Perdana Menteri Timor-LesteXanana Gusmaomengatakan pada pertemuan puncak tersebut bahwa hukum internasional saat ini sering diterapkan secara selektifketika beberapa negara menentang pendudukan di satu negara, namun tidak di negara lain.

Presiden Xanana turut menyerukan semua pihak untuk memperlakukan semua konflik di belahan dunia mana pun dengan setara.

“Saat ini, sekitar 65 perang masih terus terjadi di seluruh dunia. Sekalipun perang tersebut tampaknya jauh dari negara kita, kita tidak boleh melupakannya,” ujarnya.

Swiss menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi mengenai Ukraina di resor Buergenstock di luar Lucerne pada15-16 Juni. Sekitar 90 negara dan organisasimengkonfirmasi partisipasi mereka, menurut Swiss.

Rusia tidakmenerima undangan.

Namun meskipun menerima undangan, Rusia tidak akan menghadiri konferensi tersebut, kata Vladimir Khokhlov, juru bicara Kedutaan Besar Rusia di Bern, padaApril.

Sumber: Sputnik

Sekjen PBB serukan krisis Ukraina segera diakhiri

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan

By admin