Timnas Portugal menang dramatis 2-1 atas Republik Ceko pada pertandingan Grup E Euro 2024 di Red Bull Arena, Leipzig, Jerman, Rabu (19/6) dini hari WIB. Usai menang, Cristiano Ronaldo memeluk Francisco Conceicao.
Dwigol Portugal itu merupakan hasil bunuh diri Robin Hranac (69) dan sepakan pemain pengganti Francisco Conceicao pada menit 90+2.
Usai laga, kapten timnas yang juga penyerang Portugal, Cristiano Ronaldo alias CR7 tak dapat menyembunyikan kegembiraan atas kemenangan dramatis tersebut.Pilihan RedaksiRonaldo Bernapas Lega Usai Portugal Menang Dramatis di Euro 2024Kata-kata Ronaldo Usai Portugal Hajar Ceko di Euro 2024Ronaldo Selebrasi Gol Kemenangan Portugal di Depan Mata Kiper CekoFrancisco yang juga dikenal sebagai anak legenda Portugal dan Internazionale Milan Sergio Conceicao, itu pun langsung dipeluk erat agak lama oleh Ronaldo setelah peluit panjang berbunyi.
Usai laga tersebut, lewat unggahan di akun media sosial X dan Instagram-nya, Ronaldo mengunggah foto-foto momen kebahagiaan atas gol kemenangan Portugal tersebut.ADVERTISEMENT.para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Disertakannya pula foto kala ia memeluk Francisco Conceicao. Pun ada foto saat ia tersenyum menyambut anak dari Sergio Conceicao tersebut usai selebrasi mencetak gol.
\”Sampai akhir!,\” demikian keterangan gambar yang ditulis Ronaldo menyertai unggahan foto-foto tersebut di akun Instagramnya, dilihat Rabu pagi ini.
Mungkin yang dimaksud Ronaldo itu adalah target Portugal berjuang sampai akhir turnamen, mencapai partai final, bahkan hingga juara.
Euro 2024 jadi Euro edisi keenam yang diikuti Cristiano Ronaldo. Dengan usia CR7 sudah menginjak 39 tahun, Euro 2024 kemungkinan besar bakal jadi edisi terakhir yang diikuti Ronaldo.
Dongeng malam indah bagi Francisco
Sekitar 111 detik bagi Francisco Conceicao untuk memberikan malam yang indah bagi skuad dan suporter Portugal di Leipzig Arena semalam.
Conceicao masuk ke lapangan menggantikan Vitinha pada menit ke-90, dan menit 90+2 dia berhasil mencetak gol di depan mulut gawang Ceko.
Gol tersebut berawal dari umpan silang Pedro Neto dari sayap yang gagal diantisipasi Hranac. Conceicao yang berada di dekat bola langsung melepaskan tendangan yang tak bisa ditepis kiper Ceko.Pelatih FC Porto Sergio Conceicao adalah ayah dari winger Portugal, Francisco Conceicao. (Action Images via Reuters/Andrew Boyers)Pemuda usia 21 itu pun langsung merayakan gol emosional itu seraya melepas jersey lalu berlari ke pojok lapangan diikuti rekan-rekan satu timnya.
Dalam laga itu, Francisco total bermain lima menit, dua kali menyentuh bola yang satu di antaranya adalah tembakan berbuah gol.
Pelatih Portugal Robeto Martinez mengatakan Francisco Conceicao pantas menikmati momen tersebut. Apalagi, itu adalah debut internasionalnya di pertandingan kompetitif.
\”Francisco adalah pemain yang sangat matang, dia bermain sangat menyerang, dia punya insting untuk menciptakan bahaya di dalam kotak [penalti lawan],\” kata Martinez.
Francisco adalah satu dari tiga anak Sergio Conceicao yang menjalani karier sepak bola profesional.
Francisco yang memiliki posisi winger itu bermain di FC Porto yang dilatih ayahnya. Setelah menjalani karier sebagai pemain pinjaman di Ajax Amsterdam, Francisco mendapatkan kepercayaan penuh di Porto musim lalu.
Pada musim 2023/2024, dia bermain 27 kali di liga Portugal dan mencetak lima gol serta empat assists. Sementara di Liga Champions, di bermain 8 kali, mencetak satu gol dan satu assist.
Sergio Conceicao adalah legenda di Portugal dan Serie A Italia sebagai pesepak bola. Sepanjang kariernya dia telah bermain di 12 klub, termasuk FC Porto, Lazio, Parma, dan Internazionale Milan.
Kesuksesannya sebagai pemain yang berbuah trofi bagi klub ada di Porto dan Lazio. Dia juga bagian dari generasi emas Portugal era 1990-2000an yang mengantar negeri itu jadi peringat tiga Euro 2000.
Sebagai pelatih, Sergio Conceicao sudah menukangi enam tim, termasuk Porto sejak 2017 lalu. Sepanjang waktu itu, Porto berhasil dibawanya menjadi juara Liga Portugal sebanyak tiga kali.
Musim lalu, Porto dibawanya finis ketiga di bawah Benfica dan Sporting Lisbon.