Polisi menyebut satu korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan antara KRL Commuter Line Bandung Raya dengan Kereta Api (KA) Turangga di Cicalengka belum berhasil dievakuasi.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo menyebut proses evakuasi terkendala lantaran tubuh korban tertutup material gerbong kereta.Identitas 4 Korban Tewas Kecelakaan KA Turangga-KRL Bandung Raya\”Satu korban meninggal dunia masih belum bisa dievakuasi karena terkendala posisi korban yang tertutup oleh material gerbong,\” kata Tompo dalam keterangannya, Jumat (5/1).
Disampaikan Tompo, proses evakuasi terhadap dua korban meninggal dunia itu sampai saat ini terus dilakukan oleh tim gabungan.
\”Masih berlangsung upaya evakuasi terhadap korban meninggal di TKP, dengan menarik gerbong dari belakang sebagai upaya merenggangkan,\” ucap dia.
Tompo turut menuturkan dari 37 korban luka dalam insiden tersebut, sebagian di antaranya sudah dipulangkan dan sisanya masih dalam perawatan.
\”Korban luka sebagian sudah kembali dan yang masih di RS sebanyak 22 orang,\” ujarnya.Identitas 4 Korban Tewas Kecelakaan KA Turangga-KRL Bandung RayaKecelakaan antara Kereta Api Turangga dengan KRL Commuter Line Bandung Raya terjadi di Cicalengka, Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB.
Tabrakan itu tepatnya terjadi di lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung atau 800 meter sebelum sinyal masuk Stasiun Cicalengka.
Insiden tersebut mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 37 lainnya luka-luka. Salah satu korban tewas merupakan masinis.
Berdasarkan data Polda Jabar, keempat korban meninggal yakni masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka atas nama Julian Dwi Setiono, asisten masinis KA KRD Lokal Padalarang – Cicalengka atas nama Ponisan, pramugara KA Turangga atas nama Andrian, dan pegawai PAM atas nama Enjang Yudi.