Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem untuk Selasa (2/7/2024).
Dikutip dari laman resmi BMKG, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat Sumatra Barat, di Laut Sulu, di Laut Seram, dan di Samudra Pasifik Utara Papua Barat.
Sirkulasi-sirkulasi tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudra Hindia Barat Sumatra Utara, di Laut Cina Selatan, di Laut Banda, dan di Samudra Pasifik Timur Laut Pulau Halmahera; serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudra Hindia Barat Aceh, di Filipina Bagian Utara, di Laut Banda, dan di Teluk Cendrawasih.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lain juga terlihat memanjang dari Malaysia Bagian Utara hingga Laut Natuna, dari Laut Jawa hingga Pesisir Timur Lampung, di Samudra Hindia Selatan Jawa, dari Laut Timor hingga Laut Flores, dari Laut Cina Selatan hingga Laut Sulu, dari Selat Makassar hingga Laut Sulawesi, dari Laut Banda hingga Sulawesi Tenggara, dari Samudra Pasifik Utara Papua hingga Papua Barat.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Banda, Laut Arafuru, Laut Natuna, dan Samudra Hindia Selatan NTT hingga Jawa Timur.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah sirkulasi siklonik/konvergensi/konfluensi tersebut.
Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau di Laut Arafuru, dan Samudra Hindia Selatan Jawa, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.
Intrusi udara kering/dry intrusion dari BBS melintasi wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa.
Kondisi ini yang mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu di wilayah Pesisir Selatan Jawa.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan.
Selengkapnya, inilah beberapa wilayah yang berpotensi hujan dan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir hingga angin kencang, dikutip dari bmkg.go.id.

Selasa, 2 Juli 2024
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Banten
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Papua

Wilayah berpotensi hujan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Aceh
Kep. Riau
Bengkulu
Jambi
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
Nusa Tenggara BaratRabu, 3 Juli 2024
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Papua

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Kep. Riau
Bengkulu
Jambi
Jawa Barat
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Barat

Wilayah yang berpotensi angin kencang:

Jawa Timur
Bali

(Tribunnews.com/Latifah)

By admin