Kehidupan penduduk Maasai di Tanzania belakangan semakin tidak menentu, kata wakil adat setempat kepada DW, yang menolak menyebutkan identitasnya atas alasan keamanan.
Sudah banyak perwakilan suku pastoral itu yang ditangkap dalam beberapa tahun terakhir karena mengkritik rencana pemerintah membangun ekowisata.
\”Dua ibu hamil baru saja meninggal dunia,” lanjut wakil adat Maasai, karena jalanan tidak bisa dilalui ambulans karena hujan. \”Hampir setiap minggu ada ibu hamil yang meninggal dunia di Kawasan Konservasi Ngorongoro dan Loliondo,” ujarnya.
Sumber lain yang dapat diakses oleh DW mengkonfirmasi informasi tersebut. Suku Maasai menyalahkan pemerintah Tanzania atas memburuknya situasi bagi masyarakat adat.
Adapun pesawat pengangkut pasien ke rumah sakit tidak lagi terbang setelah izinnya dicabut oleh pemerintah lebih dari dua tahun lalu.
Pencabutan izin dicurigai sebagai bagian dari rencana untuk mengusir masyarakat adat dengan menghambat layanan umum seperti kesehatan atau pendidikan.
Pemerintah Tanzania sejak beberapa tahun terakhir giat mengupayakan pembangunan di kawasan sabana di utara yang dihuni suku Maasai.
Namun ketika ditanya mengenai masalah terhambatnya layanan kesehatan, seorang juru bicara pemerintah menghentikan pembicaraan dengan DW.
Konservasi tanpa manusia
Presiden Samia Suluhu Hassan ingin memperluas kawasan lindung dari saat ini lebih dari 30 persen menjadi 50 persen dari wilayah nasional.
Namun perluasan wilayah suaka memperkeruh suasana dengan penduduk lokal, karena legislasi nasional melarang pembangunan rumah, sekolah atau infrastruktur umum di dalam kawasan lindung.
Jalan atau jembatan yang sudah terbangun nantinya akan dibiarkan membusuk dan hancur, menurut Joseph Oleshangay, kepala suku Maasai di distrik Ngorongoro dan seorang pengacara yang mewakili warga.
\”Sejak tanggal 12 April 2021, pemerintah secara terbuka mengumumkan penutupan sembilan sekolah negeri, enam puskesmas, sembilan kantor desa, dan empat gereja,\” di wilayah adat Maasai. Meski pengadilan memenangkan gugatan warga, putusan tersebut gagal menghentikan rencana penutupan.
\”Saat ini kami punya stasiun kesehatan yang tidak lagi punya obat penahan sakit untuk anak-anak,\” kata Oleshangay.
Pariwisata mewah
Tanzania berharap dapat menarik investasi asing bernilai miliaran dolar melalui wisata ekologis dengan memperluas kawasan lindung. Lebih dari satu juta orang tercatat mengunjungi cagar alam setiap tahunnya.

By admin