Serangkaian kebakaran mobil yang menjadi sorotan di Korea Selatan telah memicu ketidakpercayaan terhadap kendaraan listrik (EV), yang oleh media lokal disebut sebagai \”EV-phobia.\”
Pejabat Korea Selatan mengadakan pertemuan pada minggu lalu untuk membahas keselamatan kendaraan dan meminta semua produsen mobil untuk meningkatkan transparansi serta mencantumkan nama pemasok baterai mereka.
Pada 1 Agustus, sebuah mobil listrik Mercedes-Benz terbakar di tempat parkir bawah tanah di sebuah kompleks apartemen di Kota Incheon. Pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari delapan jam untuk memadamkan kobaran api. Setidaknya 23 orang memerlukan perawatan di rumah sakit, sekitar 140 kendaraan rusak, dan 1.600 rumah terkena dampak pemadaman listrik dan air selama seminggu.
Dalam insiden terpisah beberapa hari kemudian, sebuah Kia EV6 terbakar di menara parkir di Provinsi Chungcheong Selatan, dengan kobaran api berlangsung lebih dari 90 menit sebelum akhirnya bisa dipadamkan.
Penyebab kedua kebakaran tersebut diyakini adalah baterai kendaraan.
Menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan, terdapat 72 kebakaran terkait EV pada 2023, naik dari 24 pada 2021. Dari 130 insiden yang dilaporkan dalam tiga tahun terakhir, 68 kendaraan terbakar saat mesinnya menyala, 36 saat diparkir, dan 26 saat sedang diisi daya.
Fokus pada baterai buatan Cina
Sebagian besar kekhawatiran publik berfokus pada baterai buatan Cina yang kini banyak digunakan oleh produsen mobil dalam kendaraan mereka.
Mercedes-Benz yang terbakar di Incheon dilengkapi dengan baterai buatan Farasis Energy, sebuah perusahaan Cina yang kurang dikenal.
\”Ini bukan kasus yang terisolasi karena telah terjadi serangkaian kebakaran serupa pada kendaraan listrik dalam beberapa bulan terakhir,\” kata Song Young-chae, seorang profesor teknik lingkungan Korea Selatan yang tinggal di Seoul. Ia mengendarai mobil berbahan bakar bensin konvensional.
\”Setelah melihat kebakaran Incheon di televisi, saya pikir orang-orang semakin khawatir dan enggan untuk membeli kendaraan listrik,\” katanya kepada DW.
Produsen EV beri potongan harga
Menanggapi seruan pemerintah untuk lebih transparan, produsen mobil mulai memberikan rincian pemasok baterai di situs web mereka untuk pasar Korea Selatan.
Langkah ini sebelumnya tidak diwajibkan di Korea Selatan, tetapi diharuskan di beberapa bagian dunia lainnya, termasuk di Uni Eropa.
Mercedes-Benz Korea awalnya dikritik karena tanggapannya yang dianggap setengah hati terhadap kebakaran di Incheon, tetapi kini tampaknya berusaha membangun kembali reputasinya.
CEO Mercedes-Benz Korea Mathias Vaitl berbicara dengan sekitar 150 penduduk kompleks apartemen tempat kebakaran terjadi, dan berjanji untuk mempertimbangkan bantuan keuangan tambahan bagi mereka yang terkena dampak insiden tersebut.

By admin