Pejabat pemerintahan dari Moskow atau Kyiv belum pernah bertemu sejak invasi Rusia berkecamuk pada awal tahun 2022.
Namun selama akhir pekan, ramai digosipkan tentang kemungkinan perundingan yang dimediasi oleh Qatar.
Perundingan bisa \”menghasilkan gencatan senjata parsial dan menawarkan penangguhan hukuman bagi kedua negara,\” tulis Washington Post, media pertama yang melaporkan rencana negosiasi antara kedua negara.
Perundingan pada akhirnya dibatalkan karena langkah Ukraina menyerbu Kursk´di Rusia. Namun, berita tentang rencana adanya negosiasi dilihat sebagai kemenangan kecil bagi Qatar.
Ini bukan pertama kalinya Qatar terlibat memediasi konflik di luar Timur Tengah. Monarki di Doha pernah pula membantu pembebasan warga Amerika yang ditahan di Iran, Afganistan, dan Venezuela, serta mengembalikan anak-anak Ukraina ke keluarga mereka setelah diculik ke Rusia.
Qatar juga telah memimpin terobosan diplomatik antara Sudan dan Chad, serta Eritrea dan Djibouti, serta kesepakatan damai Darfur tahun 2011.
Pada tahun 2020, Qatar membantu menegosiasikan penarikan pasukan AS dari Afganistan dengan kelompok ekstremis Taliban.
Dan pada bulan November 2023, negosiator Qatar membantu mencapai gencatan senjata sementara dalam konflik Gaza.
Juru damai global
\”Kemunculan Qatar sebagai mediator utama telah meningkatkan kedudukan diplomatiknya di dunia, mengubahnya dari negara yang tidak diperhitungkan menjadi aktor penting di panggung dunia,\” kata Burcu Ozcelik, peneliti senior di lembaga pemikir Inggris Royal United Services Institute kepada DW.
\”Peran baru ini meningkatkan pengaruh Doha dan mengukuhkannya sebagai \’mitra perdamaian\’ yang sangat diperlukan dalam komunitas global.\”
Menurut analis, dengan memediasi konflik, Qatar ingin secara independen membangun keamanannya sendiri di kawasan yang bergolak.
Doha juga tidak jengah memberi suaka bagi oposisi, kelompok revolusioner, dan militan dari seluruh dunia. Menurut peneliti Timur Tengah Ali Abo Rezeg, Qatar ingin melampaui pesaing regional, Uni Emirat Arab, dan menolak menerima perintah dari jiran besar Arab Saudi, tulisnya dalam sebuah makalah untuk jurnal ilmiah Insight Turkey pada 2021.
Bagaimana Qatar piawai memediasi damai?
Penguasa Qatar dikenal giat memperluas jaringan kontak, mendukung beragam kelompok yang berbeda dengan menyediakan pangkalan, senjata, atau pendanaan.
Organisasi yang pernah mendapat uluran tangan Doha adalah antara lain Taliban, Ikhwanul Muslimin di Mesir, milisi Libya, dan revolusioner antipemerintah di Suriah, Tunisia, dan Yaman selama apa yang disebut \”Musim Semi Arab.\”

By admin