Studi terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat dan Kanada menunjukkan biaya perbaikan mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) lebih mahal sekitar 20 persen dari mobil biasa.
Menurut Mitchell, perusahaan yang menggelar studi itu berdasarkan klaim asuransi dan perbaikan, rata-rata biaya perbaikan mobil listrik pada kuartal 2 2024 sebesar US$5.753 (Rp89 jutaan) di Amerika Serikat dan 4.806 dolar Kanada (Rp55 jutaan) di Kanada.Menperin Terus Dorong Insentif Mobil Hybrid, Khawatir Produsen MinggatSementara mobil biasa alias internal combustion engine (IC) disebut hanya US$4.806 (Rp74 jutaan) di AS dan 4.958 dolar Kanada (Rp57 jutaan) di Kanada.
Hal itu menandakan perbaikan BEV 20 persen lebih mahal di AS sedangkan di Kanada 31 persen dibanding mobil ICE sejenis dan berukuran sama.
Model mobil listrik yang paling banyak mengklaim perbaikan karena tabrakan adalah Tesla Model 3 dan Model Y. Hal ini dikatakan tak mengherankan karena penjualan keduanya tinggi dan populasinya banyak di jalanan yang meningkatkan kemungkinan terlibat kecelakaan.
\”Seperti BEV, kendaraan ini bisa lebih mahal untuk diperbaiki setelah tabrakan jika dibanding kendaraan ICE,\” kata Direktur Mitchell Ryan Mandell di situs perusahaan.
Mitchell juga memaparkan hasil lain dalam laporannya, salah satunya klaim perbaikan mobil listrik jarang melibatkan perbaikan rangka.Mobil Listrik di Korsel Bakal Dilarang Ngecas 90 Persen Saat ParkirPerbaikan rangka biasanya melibatkan mekanik menggunakan mesin hidraulis untuk meluruskan rangka yang rusak karena tabrakan.
Menurut Mitchell minimnya permintaan perbaikan rangka bisa berarti desain mobil listrik lebih efektif mencegah energi tabrakan hingga merusak komponen struktur.

By admin