Jika selama ini turis-turis asal negara Eropa dikenal sebagai pemburu matahari, karena gemar berjemur ketika menjalani liburan, tren itu diprediksi akan bergeser.
Perkiraan pergeseran tren tersebut dipicu perubahan iklim global. Hal tersebut disadari oleh Visit Sweden, badan promosi dan pemasaran wisata Swedia.
Seperti dilansir DW, Visit Sweden memprediksi tren wisata bergeser ke tempat lebih sejuk dan menyebutnya dengan istilah Coolcation.Pilihan RedaksiFilipina Kalahkan Indonesia sebagai Destinasi Pulau Terbaik di AsiaJepang Tawarkan Terbang Gratis Keliling Negeri Sakura buat Turis RIBawa Keluarga Pindah ke Kota di Swedia Ini Dibayar Rp14,9 Juta, Mau?Visit Sweden menjelaskan bahwa tren itu muncul seiring dengan suhu ekstrem yang melanda kawasan Eropa selatan akibat perubahan iklim. \”Saatnya (tren) mengejar matahari dan panas terik telah berlalu,\” tulis Visit Sweden.

Bukan hanya Visit Sweden, Visit Norway yang merupakan badan promosi pariwisata Norwegia juga menyadari potensi tren Coolcation. Visit Norway menyarankan wisatawan mancanegara menghindari panas terik akibat perubahan iklim dan memilih berlibur ke wilayah yang sejuk.
\”Hindari panas terik dan pergi ke (Eropa) Utara untuk liburan musim panas yang lebih menyegarkan!\” bunyi keterangan Visit Norway.
Perubahan iklim membuat cuaca panas terasa di sejumlah destinasi yang terletak di wilayah Mediterania. Italia, Yunani, Spanyol termasuk negara yang tercatat mengalami suhu terpanas yang pernah tercatat pada tahun lalu.
Apabila prediksi ini benar, maka negara-negara yang diterpa suhu panas tinggi akibat perubahan iklim seperti Yunani, Italia, Portugal, Spanyol, sektor pariwisatanya bisa terpengaruh.
Di sisi lain, pariwisata negara-negara Skandinavia yang suhunya relatif lebih sejuk seperti Swedia, Norwegia, Finlandia, Irlandia, Denmark, hingga Islandia diyakini berpotensi alami pertumbuhan.
Studi EU Commission pada tahun lalu mengungkap potensi perubahan suhu mempengaruhi pariwisata global. Studi itu membahas dampak perubahan iklim terhadap pariwisata di Eropa sampai tahun 2100.
Hasil survei European Travel Commission (ETC) menunjukkan bahwa suhu panas membuat wisatawan enggan untuk bepergian. Sebanyak 74 persen responden mengatakan mereka beradaptasi dengan krisis iklim.

By admin