Komandan senior Hizbullah Ibrahim Aqil terbunuh dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon, Jumat (20/9). Hizbullah mengonfirmasi kematian Aqil tak lama setelah serangan tersebut.
Mengutip Al Jazeera, Aqil dilaporkan berada dalam pertemuan gabungan antara Hizbullah dan kelompok Palestina yang tidak disebutkan namanya ketika serangan Israel itu menghancurkan sedikitnya dua bangunan.Hizbullah Konfirmasi Ibrahim Aqil Tewas dalam Serangan IsraelLantas siapa Ibrahim Aqil, Komandan Hizbullah yang tewas dalam serangan Israel tersebut?
Aqil bergabung dengan Hizbullah pada 1980-an dan bertanggung jawab atas serangan kelompok itu di luar Lebanon.
Seperti kebanyakan pejabat militer senior Hizbullah, Aqil telah menjadi sosok yang samar-samar, tidak membuat penampilan atau pernyataan publik.
Menurut pejabat AS, Aqil yang juga dikenal sebagai Tahsin, bertugas di badan militer tertinggi Hizbullah.
Ia dicari di AS sehubungan dengan perannya dalam pengeboman Kedutaan Besar AS di Beirut pada 1983 silam. Peristiwa itu menewaskan 63 orang. Sedangkan pengeboman barak Korps Marinir AS menewaskan 241 personel AS.
Serangan tersebut diklaim oleh Organisasi Jihad Islam, sel Hizbullah, di mana Aqil merupakan anggota seniornya.
Tak hanya itu, Aqil juga disebut-sebut mengarahkan penangkapan tawanan Amerika dan Jerman pada 1980-an.Pilihan Redaksi3 Fakta Israel dan Lebanon Saling Serang Usai Ledakan Pager HizbullahKorban Tewas Serangan Israel di Beirut Lebanon Bertambah Jadi 14 OrangSementara itu, Kementerian Kesehatan Publik Lebanon pada Sabtu (21/9) diberitakan mengungkap serangan tersebut menewaskan 14 orang dan 66 orang lainnya mengalami luka-luka.
Serangan di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut, menewaskan seorang komandan senior Hizbullah Ibrahim Aqil dan sejumlah anggota pasukan elit lainnya, menurut militer Israel.
Sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa serangan Israel menargetkan pertemuan lebih dari 20 pejabat Hizbullah dari unit khusus kelompok itu, Pasukan Radwan.
Serangan tersebut menandai kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua bulan Israel menargetkan seorang komandan militer terkemuka Hizbullah di Beirut.
Pada Juli lalu, serangan udara Israel menewaskan komandan militer tertinggi Hizbullah, Fuad Shukr.