Calon gubernur jalur independen, Dharma Pongrekun menyindir gagasan dua lawannya Ridwan Kamil dan Pramono Anung terkait kemacetan dalam debat perdana Pilgub Jakarta 2024, Minggu (6/10).
Dharma menilai bahwa hal yang paling utama dan harus dilakukan oleh pemimpin Jakarta ke depan adalah eksekusi. Bukan hanya rencana dan diskusi. Menurutnya, rencana tanpa eksekusi adalah sia-sia.Pramono: 354 Ribu Orang Menganggur di Jakarta, Job Fair Tiap 3 Bulan\”Jangan sampai ada programnya apalagi kalau tidak dilaksanakan. Jadi semua menjadi percuma, ketika hanya menjadi rencana tanpa eksekusi. Kita perlu eksekusi bukan lagi berdiskusi,\” kata Dharma.

RK dan Pramono menyampaikan gagasan mereka soal perbaikan transportasi untuk mengatasi kemacetan. Jakarta saat ini menduduki peringkat 29 sebagai kota termacet di dunia sehingga masyarakat harus menghabiskan lebih banyak waktu di jalan saat jam sibuk.
Merespons itu, RK ingin membangun angkutan sungai dan menerapkan bekerja dari rumah yang digilir berdasarkan sektor pekerjaan. Sementara, Pramono ingin memperluas jaringan angkutan Transjakarta hingga Cianjur dan Puncak.
Menanggapi hal itu, Dharma menilai gagasan RK maupun Pramono tidak salah. Namun, semua itu menurutnya perlu prioritas agar tidak menjadi angan-angan.
\”Karena waktu kita hanya lima tahun, kita tidak bisa beretorika dengan berangan-angan. Sementara pad saat kita turun nantinya itu belum terlaksana. Jadi yang pertama kita harus lakukan adalah bagaimana kita mengoptimalkan manajemennya dulu,\” kata Dharma.Jurus RK Atasi Macet: Bikin Angkutan Sungai Hingga WFH Bergilir

By admin