Usaha ekstraktif menjadi salah satu jenis usaha yang berkembang cukup pesat di Indonesia. Hal ini tak lepas dari kekayaan sumber daya alam yang melimpah baik di daratan maupun di lautan.
Usaha ekstraktif yang terdapat di Indonesia ini tersebar di berbagai wilayah, baik usaha ekstraktif dengan skala kecil yang dikelola perorangan maupun skala besar yang dilakukan perusahaan nasional ataupun perusahaan asing.Mengenal Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam IndonesiaPengertian usaha ekstraktif
Dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi 1 terbitan Esis (2007), usaha ekstraktif adalah sebuah kegiatan usaha yang mengambil segala sumber daya secara langsung dari alam tanpa melakukan proses pembudidayaan dan pengolahan sehingga mendapatkan manfaat tertentu.

Kegiatan usaha ekstraktif meliputi usaha eksplorasi, pengambilan sumber daya, hingga ke dalam proses pengolahan.
Berbeda dengan jenis usaha lainnya, usaha ekstraktif memanfaatkan sumber daya yang memang sudah disediakan oleh alam.
Masih merujuk buku yang sama, usaha ekstraktif meliputi hasil mineral, minyak, gas, ikan, dan kayu yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat, Potensi, dan JenisnyaCiri-ciri usaha ekstraktif
Terdapat setidaknya dua ciri-ciri yang membedakan usaha ekstraktif dengan usaha lainnya. Berikut dua ciri-ciri usaha ekstraktif.
1. Bahan baku berasal dari alam
Ciri-ciri usaha ekstraktif yang pertama adalah pengambilan bahan baku dari alam. Bahan baku inilah yang nantinya diproses untuk menghasilkan berbagai macam produk yang memiliki nilai ekonomi dan juga untuk memenuhi kebutuhan manusia baik untuk sandang, pangan, dan papan.
2. Mencari keuntungan dari alam
Sama seperti usaha lainnya, usaha ekstraktif juga bertujuan untuk mencari keuntungan dengan memanfaatkan bahan baku yang sudah disediakan oleh alam. Hasil dari alam ini akan diambil, diolah, dan dijual kepada masyarakat.7 Contoh Kerusakan Lingkungan Akibat Ulah Manusia dan DampaknyaContoh usaha ekstraktif
Dilansir dari Buku Ajar Pengantar Manajemen Bisnis terbitan Sonpedia, berikut contoh usaha ekstraktif yang umum di Indonesia.
Usaha ekstraktif ini tak hanya berada di daratan saja, tetapi juga terdapat di wilayah perairan dari skala kecil hingga besar.
1. Pertanian
Contoh usaha ekstraktif yang pertama adalah bidang pertanian. Indonesia dianugerahi tanah yang subur dengan sinar matahari yang tersedia sepanjang tahun, membuat sektor pertanian mampu tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dilansir dari laman Kementerian Keuangan RI, sektor pertanian menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Tercatat hingga triwulan ketiga tahun 2023, sektor pertanian menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan hingga 1,46 persen.
Kemenkeu mencatat sektor pertanian mampu memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 13,57 persen. Hasil pertanian ini meliputi padi, jagung, kedelai, dan juga kacang tanah.
2. Perkebunan
Selain pertanian, sektor perkebunan juga menjadi contoh usaha ekstraktif yang menyumbang perekonomian terbesar. Salah satunya adalah kelapa sawit yang menjadi penyumbang ekspor nonmigas terbesar di tanah air.
Sektor perkebunan ini meliputi semua kegiatan pengembangan jenis tanaman tertentu dengan umur yang lama.
3. Perhutanan
Masih berkaitan dengan lahan di darat, perhutanan adalah kegiatan untuk mengelola dan memanfaatkan hasil hutan untuk kepentingan manusia.
Salah satu kegiatannya adalah memanfaatkan pohon yang tersedia di hutan sebagai bahan baku pembuatan mebel, bahan bangunan, dan kertas.
4. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan usaha untuk mengembangbiakkan hewan ternak yang dimanfaatkan baik daging, susu, maupun telurnya.
Hewan yang sering diternakkan meliputi hewan kecil seperti ayam, bebek, dan kelinci. Sedangkan untuk hewan besar seperti sapi, kuda, dan kerbau.
5. Perikanan
Selain daratan, perairan juga turut menyediakan usaha ekstraktif berupa industri perikanan dan juga hasil laut lainnya seperti mutiara, rumput laut, dan garam.
Wilayah Indonesia yang didominasi oleh perairan membuat usaha ekstraktif yang mengandalkan hasil alam ini mudah ditemui.
Sektor perikanan ini juga menjadi sumber mata pencaharian mayoritas penduduk Indonesia, terutama yang mendiami daerah pesisir.
6. Pertambangan
Contoh usaha ekstraktif berikutnya adalah pertambangan yang mencakup pertambangan di darat, maupun pertambangan di laut.
Sektor ini meliputi kegiatan riset, pengelolaan, penelitian, eksplorasi, dan pemanfaatan hasil tambang. Contohnya pertambangan emas, tembaga, batubara, nikel, dan pengeboran minyak dan gas.
Tak dapat dimungkiri usaha ekstraktif mampu memberikan kontribusi yang sangat masif terhadap perekonomian sebuah negara.
Namun di sisi lain, dampak yang ditimbulkan dari kegiatan usaha ekstraktif ini juga kerap kali merusak lingkungan jika dilakukan serampangan.
Penanganan yang tidak tepat dalam mengelola sumber daya alam akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan, habitat, dan permasalahan ekologis lainnya yang justru sangat merugikan masyarakat sekitar.
Demikian penjelasan dan contoh usaha ekstraktif. Selamat belajar!

By admin