Keluarga sandera memberi ultimatum ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membuat kesepakatan apa saja sesegera mungkin demi membebaskan kerabat mereka yang jadi tawanan Hamas.
Keluarga sandera menyatakan pemerintah Israel tak berbuat cukup banyak dan tak banyak bertindak untuk menjamin pembebasan tawanan Hamas, demikian dikutip Al Jazeera, Jumat (26/1).Prabowo Blak-blakan ke Media Asing Mau Bikin RI Jadi Kekuatan DuniaMereka juga mendesak Israel untuk ke meja perundingan dan mencapai kesepakatan apa saja.
\”Bahkan jika itu berarti pertukaran semua untuk semua, seluruh tahanan Palestina akan dibebaskan untuk semua tawanan Israel,\” demikian laporan Al Jazeera, menggambarkan tuntutan kerabat.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Namun, Netanyahu selama ini meyakini tekanan militer adalah satu-satunya cara untuk membawa kembali tawanan.
Dia juga menegaskan satu-satunya cara mengakhiri perang adalah mencapai tujuan militer Israel.
Tujuan militer Israel mencakup pemusnahan Hamas dan mengamankan Gaza dari kendali \”teroris.\”The Economist Ralat Tracking Survei Capres RI, Prabowo 47 PersenIsrael bergejolak usai pemerintahan Netanyahu melancarkan agresi ke Gaza pada 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.
Sejak saat itu, warga kerap berdemo menuntut gencatan senjata hingga pembebasan sandera. Sejumlah warga Israel ditangkap Hamas saat kelompok ini melakukan serangan dadakan.
Israel dan Hamas sempat sepakat damai pada November lalu. Namun, kesepakatan terbaru belum ada lagi hingga sekarang.Menyerah dari Pemberontak, Bagaimana Nasib 6 Jenderal Militer Myanmar?Pemerintahan Netanyahu disebut telah mengusulkan tawaran sebagai upaya negosiasi. Usulan ini mencakup jeda pertempuran dua bulan dan pembebasan seluruh sandera.
Namun, Hamas menolak. Mereka ingin serangan Israel benar-benar berakhir.