Seorang penumpang maskapai penerbangan membuat angkatan udara Spanyol mengerahkan jet tempur setelah dia bercanda mengatakan bakal meledakkan pesawat yang ditumpanginya.
Penumpang itu merupakan pemuda bernama Aditya Verma, yang baru berusia 18 tahun. Pada Senin (22/1) dia harus menjalani pengadilan atas kasus bercanda tentang meledakkan pesawat.
Saat itu, dia sedang melakukan perjalanan dengan maskapai easyJet dari Bandara London Gatwick ke pulau Menorca di Spanyol, pada Juli 2022.Pilihan RedaksiAda Penerbangan Terpendek di Indonesia, Cuma Terbang 73 DetikPura-pura Sakit Demi Bisa Liburan, Malah Ketemu Atasan di PesawatPenguin Tersesat Muncul di Landasan Bandara, Pesawat Terpaksa DelayBBC melaporkan bahwa sebelum berangkat, dia memberi tahu seorang teman di platform Snapchat: \”Dalam perjalanan untuk meledakkan pesawat (saya anggota Taliban).\”ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Dinas Keamanan setempat melihat pesan tersebut dan melaporkan ke pihak berwenang Spanyol, yang kemudian mengirim dua jet F-18 untuk mengikuti pesawat tersebut hingga mendarat.
\”Niatnya tidak pernah menimbulkan kesulitan untuk publik atau menimbulkan kerugian publik,\” kata Aditya Verma di pengadilan, seperti dikutip Business Insider, Jumat (26/10).
Dia menghadapi dakwaan gangguan publik, yang dapat mengakibatkan dia diperintahkan untuk membayar denda lebih dari US$120.000 atau sekitar Rp1,9 miliar, jika dia terbukti bersalah.
Sekitar pembayaran sebesar US$103.000 atau Rp1,6 miliar di antaranya berasal dari Kementerian Pertahanan Spanyol untuk biaya pengerahan dua jet tempur.
Menurut The Telegraph, Verma mengatakan kepada pengadilan bahwa dia pertama kali mengira jet tersebut mengapit pesawat sebagai bagian dari latihan militer terkait perang Rusia-Ukraina.
Pengacara Verma mengatakan kepada pengadilan bahwa itu adalah \”lelucon yang buruk\” namun menekankan bahwa itu dibuat secara pribadi dengan teman-temannya.
\”Aditya tidak memasang pesannya di Facebook atau mengiklankannya. Apa yang dia lakukan sama saja dengan membuat lelucon di dalam mobil bersama teman-temannya,\” kata sang pengacara kepada Telegraph.
\”Anak laki-laki ini berusia 18 tahun dan sedang memulai liburan, yang merupakan hadiah atas prestasi sekolahnya. Ketika dia dan teman-temannya mendarat di Menorca, mereka menyadari bahwa mereka berada dalam mimpi buruk,\” tuturnya.

By admin