Jakarta masih masuk salah satu dari banyak wilayah Indonesia yang mendapat peringatan dini cuaca ekstrem untuk periode sepekan ke depan.
Peneliti klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin memprediksi hujan seharian atau persisten yang mengguyur Jakarta masih akan bertahan setidaknya satu dasarian di Februari.
\”Sampai kapan sih [hujannya]? Data kami 10 Februari tidak lepas dari hujan-hujan ini, persisten,\” ucapnya, di kantor BRIN, Jakarta, Rabu (31/1)/BMKG Ungkap RI Masih Hujan di Awal Februari, Cek Daftar Daerah \’Basah\’Curah hujan di Jabodetabek saat ini, kata dia, sempat terbilang \”parah\” terutama imbas fenomena Cross Equatorial Northerly Surge (CENS). Ciri utamanya hujan dini hari di daratan.
ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Menurut situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), CENS merupakan gelombang angin permukaan utara yang kadang melintasi ekuator atau khatulistiwa di laut pedalaman Indonesia (Laut China Selatan bagian selatan dan Laut Jawa) dan dibedakan dari gelombang dingin biasa.
Fenomena ini memengaruhi konveksi (pembentukan awan hujan) di Laut Jawa dan Pulau Jawa serta \”terkadang menyebabkan curah hujan yang tinggi.\”
Erma melanjutkan fenomena CENS ini memang baru saja berakhir. Namun, potensi cuaca ekstrem belum pergi.Cuaca Ekstrem Jadi Ancaman Paling Ngeri 2024 Versi Pakar, AI Kedua\”Secara intensitas tentu saja masih berpotensi ekstrem selama Februari,\” kata dia.
Senada, BMKG dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 2-8 Januari mengungkap wilayah-wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem, termasuk DKI.
\”Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terdapat di wilayah sebagian Aceh, Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung,\” menurut keterangan BMKG .
Selain itu, \”Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.\”Ahli Wanti-wanti Banjir Jakarta jika Hujan Terus Sampai 10 FebruariWilayah-wilayah tersebut pun mendapat peringatan dini cuaca ekstrem dalam periode yang berbeda-beda pada sepekan ke depan.
\”PERINGATAN DINI: Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya,\” kata BMKG.
\”Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohontumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan.\”
Berikut rincian wilayahnya:
2-3 Februari
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali;
Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua.
4-5 Februari
Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, KalimantanTengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara;
Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, MalukuUtara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
6-8 Februari
Aceh, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara;
NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Pemicu
BMKG mengungkap beberapa fenomena atmosfer yang memicu cuaca ekstrem sepekan ke depan.
Pertama, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di sebagian besar wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi bagian utara, dan Maluku Utara dalam sepekan ke depan.
Kedua, gelombang atmosfer Kelvin juga diprediksi aktif di Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa, Sulawesi, dan Maluku hingga sepekan ke depan.
\”Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.\”BRIN Jelaskan Hubungan Pemanasan Global dan Cuaca Ekstrem RIKetiga, menguatnya aktivitas Monsun Asia dan potensi peningkatan indeks surge menjadi salah satu faktor pendukung terbentuknya awan-awan hujan di wilayah Indonesia bagian selatan.
Keempat, Pusat Tekanan Rendah di Teluk Carpentaria. Sistem ini membentuk daerah konvergensi (perlambatan angin) dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Arafura hingga Australia bagian utara.
Kelima, Sirkulasi Siklonik berada di Samudera Hindia Barat Aceh dan membentuk sejumlah daerah konvergensi, termasuk di Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga JawaTimur.
\”Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.\”