Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati diisukan mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Isu mundurnya bendahara negara RI itu disampaikan oleh ekonomi senior Faisal Basri beberapa waktu lalu.
Pelaku usaha yang tergabung dalam Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) mewanti-wanti beberapa hal jika isu tersebut benar adanya.
Terlebih, kepercayaan asing diprediksi akan menurun ketika Menkeu Sri Mulyani mundur dari jabatannya sebagai bendahara negara RI.

Dewan Penasihat Hippindo Tutum Rahanta mengatakan, kondisi pasar dinilai akan bergejolak sejalan dengan turunnya kepercayaan investor asing terhadap Indonesia.
\”Kalau pasar bergejolak pasti pengusaha kan di dalam pasar tersebut, saya kira pasar akan mengikuti keadaan akan menyelamatkan diri masing-masing dulu. Sambil situasi tenang,\” ujar Tutum kepada Tribunnews, Jumat (2/2/2024).
Tutum mengatakan, Hippindo pun mewanti-wanti pengganti Menkeu Sri Mulyani yang harus memiliki komitmen dalam aturan-aturan keuangan bukan hanya pengeluaran dan pendapatan negara.
\”Balik lagi kan apakah ini kondusif karena ini menyangkut aturan-aturan main, bukan hanya sekedar mengontrol seluruh pengeluaran dan pendapatan negara. Ini bisa perpajakan bisa ini itu segala macam lah,\” kata dia.

\”Apakah kebijakan-kebijakan insentif yang selama ini sudah digariskan tetap dijalankan atau tidak,\” imbuhnya menegaskan.
Selain itu, Tutum mengatakan bahwa kinerja Menkeu Sri Mulyani sejauh ini dinilai baik dalam membaca keadaan situasi.
Dia bilang kalau Sri Mulyani ini, bisa menjaga kepastian pelaku usaha terhadap beragam aturan maupun insentif yang sudah digariskan pemerintah.
\”Menkeu Sri Mulyani dialah yang menjaga itu semua karena selama aturan main itu tidak bisa ditegakkan, tidak memberikan trust kepada pasar, saya kira siapapun untuk menanamkan uangnya akan berpikir beberapa kali,\” ungkapnya.

By admin