Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok Sabtu, 3 Februari 2024.
Dikutip dari bmkg.go.id, terdapat potensi cuaca ekstrem di 33 wilayah di Indonesia.
Wilayah Maluku terpantau berpotensi terjadi angin kencang esok hari.
Cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang juga terjadi di wilayah 29 wilayah lainnya.
Sedangkan 3 wilayah lainnya akan mengalami hujan, kilat, disertai angin kencang.
Wilayah yang berpotensi angin kencang:

Maluku

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

DKI Jakarta
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi BaratWilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Bengkulu
Jambi
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Papua Barat
PapuaPemicu Cuaca Ekstrem
Pusat Tekanan Rendah terpantau berada di daratan Australia Bagian Utara. Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Teluk Carpentaria dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Arafura hingga Australia bagian utara.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Lampung, dan di Samudra Hindia Barat Aceh dan membentuk daerah konvergensi dari Pesisir barat Sumatra Utara hingga Aceh, dan di Samudra Hindia Barat Daya Banten.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Perairan Barat Sumatra Barat hingga Kep. Bangka Belitung, dari Samudra Hindia Barat Daya Lampung hinga Selat Sunda, di Laut Jawa, dari Laut Sulu hingga Kalimantan Utara, dari Laut Sulawesi hingga Sulawesi Tengah Bagian Utara, dari Sulawesi Tengah hingga Lau Banda, di Pesisir Utara Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur, dari Teluk Cendrawasih hingga Papua Bagian Tengah.
Daerah konfluensi terpantau berada di Laut Jawa, d Laut Flores, di Laut Banda, di Lau Aru, dan Samudra Hindia selatan Jawa – NTT.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik/sirkulasi tertutup dan di sepanjang low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)

By admin