Setidaknya ada sembilan tempat pemungutan suara (TPS) di Provinsi Bali yang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) seluruhnya ialah perempuan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan dari sembilan kabupaten/kota di Bali memang ada masing-masing satu TPS yang diisi anggota KPPS seluruhnya perempuan.
\”Masing-masing kabupaten ada satu (TPS petugasnya perempuan seluruhnya). Jadi ada sembilan (TPS). Petugas KPPS itu tujuh orang, iya dua orang anggota linmas, saksi juga seluruhnya perempuan,\” kata Lidartawan, saat dihubungi, Jumat (2/2).
Ia menyebutkan tujuan petugas KPPS seluruhnya perempuan di 9 TPS adalah untuk mendorong partisipasi pemilih perempuan dalam penyelenggara pemilu di Bali.
\”Harapannya banyak. Karena kemarin saya coba di Denpasar itu bagus, dan pelayanan dirasakan bagus oleh pemilih. Supaya perempuan juga punya kontribusi mereka itu jangan lagi kuota-kuota, kalau bisa iya equal (setara). Dan dengan dia (jadi) penyelenggara, siapa tahu nanti bisa ikut peserta (pemilu),\” imbuhnya.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Timnas AMIN dan TPN Ganjar Bersatu Beri Bantuan Hukum ke Seniman ButetIa menilai, dengan adanya petugas KPPS yang seluruhnya perempuan bisa merubah pandangan bahwa tidak selamanya politik itu jelek dan juga ke depannya partai politik tidak susah mencari kader perempuan yang ingin terjun ke dunia politik.
\”Selama ini dia pikir kan politik itu hitam, politik itu jelek. Sekarang dengan dia mengurus, berada di lembaga yang mengurus politik, yah supaya dia tahu politik itu (juga) bagus. Sehingga, tidak susah lagi cari kader-kader partai politik kita, karena selama ini kader perempuannya susah nyarinya,\” ujarnya.
Selain itu, untuk petugas KPPS yang nantinya bertugas di TPS pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang wajib menggunakan pakai adat Bali.
\”Kalau di Bali semua penyelenggara harus pakaian adat, itu aturannya (wajib). Kalau jadi penyelenggara harus berpakaian adat, kemudian pemilih pun diharapkan di beberapa banjar (lingkungan desa) diharapkan berpakaian adat juga. Karena itu budaya Bali,\” ujarnya.Daftar Kampus Resah Nasib Demokrasi dan Sentil Jokowi di Pilpres 2024Hari pencoblosan Pemilu 2024 digelar pada 14 Februari mendatang.
Selain memilih calon presiden dan wakil presiden, rakyat Indonesia juga akan menentukan pilihan wakil mereka untuk DPR/DPD, DPRD Provinsi hingga DPRD kabupaten/kota.