Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) boleh memberikan bantuan sosial (bansos) secara langsung kepada rakyat.
Sebab, Jokowi bukanlah seorang kandidat calon presiden (capres) pada kontestasi Pemilu 2024.
Ganjar mengatakan, secara aturan memang tidak ada yang melarang presiden untuk membagikan bansos.
Namun, mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengingatkan pentingnya menjaga etika, moral, dan rasa malu.
\”Kalau secara regulasi selalu saja tidak ada yang terlanggar, tapi kembali lagi ini soal moral, etika, dan rasa,\” kata Ganjar saat ditemui seusai kampanye akbar di BSCC DOME, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).
Ganjar menyebut, dirinya telah diwawancarai seorang mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal pentingnya etika.
\”Saya tunjukkan, maaf sebelumnya ya mungkin saya tidak sopan, tapi ketika kaki kami saya naikkan ke atas meja, apa yang terjadi? Saya tidak melanggar aturan, tapi sopan kah? Pasti tidak,\” ujarnya.
Karenanya, mantan anggota DPR RI dua periode ini menekankan pentingnya etika politik dikedepankan.
\”Nah ketika kemudian kita tahu rasa malu dan kesopanan ini terlanggar, sebaiknya dihentikan. Kecuali, urat malu kita sudah putus,\” ungkap Ganjar.
Airlangga sebelumnya melontarkan pernyataan merespons kritikan yang ditujukan kepada Jokowi karena membagikan bansos secara langsung menjelang Pemilu 2024.
\”Presiden boleh bagikan langsung kan presiden bukan capres,\” kata Airlangga seusai menghadiri acara peringatan Isra Mi\’raj 1445 Hijriah dan Golkar Indonesia Bertadarus Al-Quran (GIBRAN) di Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada Senin (5/2/2023).
Airlangga mengatakan, program bansos dijalankan pemerintah sejak lama bukan menjelang Pemilu 2024.
\”Bansos dilaksanakan oleh pemerintah sejak awal pemerintahan dan dari periode sebelumnya,\” katanya.