Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengkritik dugaan berbagai operasi menekan rektor sejumlah perguruan tinggi untuk menggemakan narasi positif terhadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Cak Imin mengatakan upaya ini sebagai reaksi berlebihan atas kritik. Ia menilai tindakan ini sebagai upaya represif yang melebihi era Orde Baru.Rektor Unika Diminta Polisi Buat Narasi Positif Jokowi, tapi Ditolak\”Iya itulah bentuk reaksi yang berlebihan terhadap kritik, sehingga represif cara-cara itu melebihi orde baru, ayo hentikan,\” kata Cak Imin di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (6/2).
Cak Imin berharap Jokowi dan seluruh pejabat pemerintah di lingkarannya tak alergi terhadap kritik.
Terlebih, menurut dia, akhir-akhir ini Jokowi kerap melakukan manuver politik terkait pemilu 2024 yang melahirkan ragam kritik dari masyarakat.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
\”Ya, saya berharap Pak Jokowi dan seluruh lingkarannya untuk benar-benar memahami kritik sebagai masukan yang positif jangan terlalu alergi terhadap kritik,\” jelas dia.\’Deklarasi Rawamangun\’ UNJ Desak Jokowi Kembali ke Koridor Demokrasi
Sebelumnya, dugaan adanya operasi ini diungkap oleh cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. Menurut Mahfud, operasi intervensi ini untuk menekan para rektor perguruan tinggi yang belum menyatakan sikap kritis terhadap pemerintahan Jokowi.
\”Muncul sejumlah operasi mendekati rektor-rektor yang belum mengemukakan pendapatnya, belum berkumpul untuk deklarasi, mereka ini diminta untuk menyatakan sikap yang berbeda. Sikap yang berbeda didatangi mereka untuk menyatakan bahwa Presiden Jokowi baik, pemilu baik, penanganan Covid terbaik,\” kata Mahfud dalam acara Tabrak Prof! di Sleman, DIY, Senin (5/2) malam.
\”Ada beberapa rektor perguruan tinggi yang kemudian membuat pernyataan seperti yang diminta oleh orang yang melakukan operasi itu,\” tambahnya.Mahfud Ungkap Ada Operasi Menekan Rektor Perguruan Tinggi