TRIBUNNEWS.COM -Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan Rusia berupaya melobi gerakan perlawanan Palestina, Hamas, untuk membebaskan sandera di Jalur Gaza.
Vladimir Putin melaporkan Kementerian Luar Negeri Rusia menjalin kontak dengan cabang politik Hamas terkait masalah ini.
\”Moskow mencapai hasil kualitatif dalam upaya diplomatik untuk membebaskan sandera yang terkait dengan konflik Israel dengan Hamas,\” kata Vladimir Putin kepada pemimpin agama Yahudi di Rusia, Rabu (7/2/2024).
Mereka yang hadir dalam pertemuan ini adalah Kepala Rabi Rusia, Berl Lazar, dan kepala Persatuan Komunitas Yahudi, Alexander Boroda.
\”Seperti yang Anda ketahui, karena situasi di Timur Tengah menjadi lebih tegang, Rusia melakukan segala dayanya untuk membantu orang-orang yang menjadi sandera,\” kata Vladimir Putin.
Ia memastikan Rusia tidak hanya akan membebaskan sandera Rusia, tapi juga sandera dari negara lain.
“Tentu saja, kami memberikan perhatian utama kepada warga Rusia, tapi tidak hanya kepada mereka, tapi juga kepada warga negara lain, terutama para lansia dan keluarganya, yang selamat dari Holocaust,” ujarnya, dikutip dari TASS.
Rujukan Vladimir Putin terhadap para penyintas Holocaust muncul sehari setelah Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta besar Israel untuk Rusia, Simona Halperin, karena pernyataannya soal Holocaust yang menyinggung kebijakan Rusia.
Rusia mengkritik komentar Simona Halperin dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia, Kommersant, di mana ia mengatakan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, meremehkan pentingnya Holocaust dan Rusia terlalu bersahabat dengan Hamas.
Vladimir Putin mengatakan komunikasi Rusia dengan Hamas adalah hal penting dan memberikan kemajuan terkait pembebasan sandera.
“Hasil tertentu sudah terlihat, tapi saya paham, saya tahu upaya ini perlu dilanjutkan,” katanya.
\”Kami sedang melakukan ini dan saya ingin mendiskusikan rincian pekerjaan ini dengan Anda,\” lanjutnya.
Meski demikian, Vladimir Putin tidak menjelaskan secara rinci tentang komunikasi Rusia dengan Hamas.
\”Rusia menegaskan dukungannya terhadap pembentukan negara Palestina dan mengkritik operasi militer Israel di Jalur Gaza,\” bunyi laporan media Rusia menyusul pertemuan Putin dengan pemuka agama Yahudi.