Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengarahkan militer untuk merencanakan \”evakuasi penduduk\” dari Rafah bersamaan dengan kekalahan Hamas di sana.
Lebih dari 1,3 juta orang diyakini berada di Rafah, mayoritas mengungsi dari wilayah lain di Gaza, menurut PBB.Israel Tutup Telinga dari Kritik AS, Serang Lagi Gaza Bunuh 9 OrangNetanyahu pada hari Kamis (9/10) mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan \”segera pergi ke Rafah, benteng terakhir Hamas.\”
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Jumat (10/2), Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa tidak mungkin melenyapkan Hamas dan meninggalkan \”empat batalyon Hamas di Rafah.\”ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Biden Kritik Keras Netanyahu: Tindakan Israel di Gaza Berlebihan\”Di sisi lain, jelas bahwa operasi besar-besaran di Rafah memerlukan evakuasi warga sipil dari zona pertempuran,\” kata Netanyahu melansir CNN.AS Sebut Serangan Israel yang Intensif ke Rafah Bisa Jadi Bencana\”Itulah sebabnya Perdana Menteri mengarahkan IDF dan lembaga pertahanan untuk menyampaikan kepada Kabinet rencana ganda untuk evakuasi penduduk dan pembubaran batalion.\”
Rafah adalah pusat populasi besar terakhir di Gaza yang tidak diduduki oleh IDF.