Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.603 per dolar AS pada Selasa (13/2) sore. Mata uang Garuda melemah 9 poin atau 0,06 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.585 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona hijau. Baht Thailand menguat 0,43 persen, peso Filipina menguat 0,12 persen, won Korea Selatan menguat 0,26 persen, dan yuan China menguat 0,04 persen.
Dolar Singapura melemah 0,07 persen dan yen Jepang juga melemah 0,21 persen pada penutupan perdagangan sore ini.Pernyataan Lengkap Basuki soal Isu Mundur dari Kabinet JokowiADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Sementara, mayoritas mata uang utama negara maju berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,09 persen, poundsterling Inggris menguat 0,09 persen, dan franc Swiss melemah 0,63 persen.
Dolar Australia melemah 0,31 persen, dan dolar Kanada juga melemah 0,06 persen.
Analis Pasar Lukman Leong mengatakan rupiah melemah terhadap dolar AS karena investor yang masih menunggu hasil pemilu yang berlangsung besok. Namun, pelemahan tak begitu dalam terbantu oleh data kepercayaan konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan.
\”Walau didukung oleh data indeks kepercayaan konsumen yang naik dan lebih tinggi dari perkiraan, namun kekhawatiran investor akan pilpres 2024 masih terus menekan rupiah. Dolar AS sendiri sedikit menguat menjelang data inflasi AS malam ini,\” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.