Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI- Puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Gemas Raja (Gerakan Mahasiswa dan Rakyat Jambi) menggelar pentas seni dan mimbar bebas di parkiran Gedung Fisipol Universitas Nurdin Hamzah (UNH), Kota Jambi, Rabu (20/12/2023).
Presiden BEM UNH Rio Jodiansyah mengatakan, mimbar bebas ini digelar untuk mengkritisi kebijakan pemerintah. Selain itu, prihatin dengan kondisi demokrasi yang saat ini sedang tidak baik-baik saja.
\”Kita selalu dipertontonkan drama-drama kekuasaan yang memuakkan, telanjang tanpa rasa malu memperlihatkan pertunjukannya yang semena-mena,\” kata Rio dalam keterangannya.
Rio mengatakam aksi tersebut menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait usia capres dan cawapres.

\”Peraturan diubah seenaknya sendiri. Mahkamah Konstitusi sebagai benteng terakhir keadilan konstitusi nyata-nyata melakukan pelanggaran etik yang berat, namun penguasa hari ini menganggapnya ini hal yang biasa,\” beber Rio.
Gemas Raja, kata Rio, menyatakan sikap dan mengajak kepada seluruh masyarakat Jambi menolak pelanggar dan politik dinasti tumbuh dan subur dalam sendi-sendi kehidupan berdemokrasi,\” pungkasnya.
Digelar di berbagai daerah
Aksi mimbar mahasiswa tersebut sebelumnya sudah digelar di berbagai daerah di Indonesia.
Aksi tersebut sudah dilaksanakan di Surabaya, Yogyakarta, Medan, dan Kendari, Aceh.
Analis politik dari Universitas Krisnadwipayana, Ade Reza Hariyadi angkat bicara terkait aksi protes sejumlah elemen mahasiswa di Yogyakarta.
Dirinya menilai aksi kelompok mahasiswa mulai gerah dengan manuver-manuver politik penguasa.
\”Ini menjadi kegelisahan anak-anak muda terdidik dan juga sebagai bentuk koreksi terhadap perilaku para elite yang memperebutkan kekuasaan ini keluar dari pakem-pakem yang ditentukan dalam konstitusi,\” kata Ade kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).

By admin