Pecinta manga tengah berduka atas berpulangnya Akira Toriyama. Kreator Dragon Ball itu meninggal dunia pada Jumat (1/3) lalu.
Toriyama disebut meninggal dunia usai mengidap penyakit hematoma subdural akut.
\”Kami dengan sedih menginformasikan kepada kalian bahwa kreator manga Akira Toriyama meninggal dunia pada 1 Maret karena hematoma subdural akut. Dia meninggal dunia pada usia 68 tahun,\” ujar pihak Bird Studio yang menaungi Toriyama, Jumat (8/3).
Apa itu hematoma subdural akut?
Pada dasarnya, hematoma subdural adalah salah satu jenis pendarahan pada otak. Mengutip laman Cleveland Clinic, kondisi ini terjadi setelah kepala mengalami cedera.
Hematoma subdural terjadi saat darah menumpuk di bawah dura mater atau salah satu lapisan jaringan yang melindungi otak. Kondisi ini bisa berakibat fatal hingga kematian sebagaimana yang dialami Toriyama.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Pilihan Redaksi7 Bahaya Menahan Bersin, Awas Pembuluh Darah Bisa PecahPerempuan Lebih Rentan Aneurisma Otak, Mengapa Bisa?Akira Toriyama, Dragon Ball, dan Kenangan Magis Generasi \’80-90-anDura mater sendiri merupakan salah satu dari tiga lapisan membran yang menutupi dan melindungi otak serta sumsum tulang belakang.
Hematoma subdural biasanya berkembang dari robekan pada pembuluh darah. Darah kemudian bocor ke dalam ruang antara lapisan membran pelindung otak. Pendarahan aktif ke area ini disebut sebagai perdarahan subdural. Sementara penumpukan yang terjadi akibat kondisi ini dikenal sebagai hematoma subdural.
Hematoma subdural terjadi pada sekitar 1 dari 4 orang yang mengalami cedera kepala.
Ada beberapa jenis hematoma subdural. Salah satunya adalah jenis akut sebagaimana yang dialami Toriyama.
Hematoma subdural akut adalah jenis yang paling berbahaya. Gejala akan muncul segera setelah kepala mengalami cedera. Sering kali gejala muncul cukup dalam hitungan menit.
Kondisi ini membuat tekanan pada otak meningkat dengan cepat seiring berkumpulnya darah. Jika tak ditangani dengan cepat, seseorang bisa kehilangan kesadaran, kelumpuhan, hingga kematian.
Sementara itu, dua jenis lainnya adalah subakut yang gejalanya muncul dalam hitungan jam hingga hari setelah cedera kepala. Ada juga hematoma subdural kronis yang lebih sering terjadi pada kelompok lanjut usia dan bisa disebabkan oleh cedera kepala ringan.
Gejala hematoma subduralIlustrasi. Hematoma subdural yang dialami kreator Dragon Ball Akira Toriyama sebelum meninggal biasanya terjadi setelah cedera kepala. (Istockphoto/posteriori)Gejala hematoma subdural biasanya muncul setelah cedera kepala. Gejala juga bisa berkembang seiring berjalannya waktu.
Berikut beberapa gejalanya:
– sakit kepala yang tak kunjung hilang,- mual dan muntah,- bicara tidak jelas,- masalah pada penglihatan,- pusing,- masalah keseimbangan atau sulit berjalan,- lemah di salah satu sisi tubuh.
Segera dapatkan bantuan medis jika Anda atau orang di sekitar mengalami gejala ini:
– lumpuh,- kejang,- sulit bernapas,- pingsan,- koma.