TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Hizbullah di Lebanon menggempur permukiman Afdoun dan pangkalan militer di Israel menggunakan roket Katyusha.
Serangan yang dilancarkan pada hari Kamis (7/3/2024) itu, adalah balasan Hizbullah atas serangan Israel sebelumnya.
Dikutip dari kantor berita NNA, serangan Israel tersebut menargetkan desa dan rumah di Lebanon selatan, terutama di Kota Al-Dhira.
Disebutkan bahwa serangan militer Zionis itu menewaskan satu warga sipil Lebanon.
Dalam pernyataannya Hizbullah mengatakan serangannya adalah bentuk dukungan kepada warga Palestina di Gaza yang kini digempur Israel.
The Times of Israel juga menyebut Hizbullah telah menembakkan sejumlah roket dan rudal di permukiman Israel bagian utara dan pangkalan militer.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kemudian merespons serangan itu dengan tembakan artileri ke arah tempat peluncuran roket dan rudal.
Tidak ada laporan korban jiwa atapun korban luka dalam serangan terbaru Hizbullah itu.
Akan tetapi, sebuah rumah yang berada di perbatasan Kota Metula dilaporkan rusak setelah dihantam rudal antitank.
Adapun pada hari Kamis pagi Hizbullah menargetkan pangkalan militer Israel di perbatasan Rosh Hanikra.
Ada sekitar 10 roket yang ditembakkan dalam satu rentetan. Sembilan di antaranya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.

IDF kemudian membalasnya dengan melancarkan serangan udara di bangungan-bangunan di Kota Aitaroun, Lebanon selatan, yang diklaim digunakan oleh Hizbullah.
Pada hari yang sama IDF juga menyebut pasukannya menembak jatuh pesawat tanpa awak milik Hizbullah yang membawa muatan bom. Pesawat itu masuk ke wilayah udara Israel dari Lebanon.
Kerugian Israel
Sejak perang Israel-Hamas meletus, kelompok Hizbullah terus melancarkan serangan di perbatasan Israel-Lebanon.

By admin