TRIBUNNEWS.COM -Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyerang Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pidatonya di hadapan anggota DPR AS pada Kamis (7/3/2024) malam.
Joe Biden bersikeras akan melanjutkan dukungan untuk Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.
\”AS tidak akan berhenti mendukung Ukraina dalam perangnya dengan Rusia,\” kata Joe Biden.
Presiden AS itu juga menuduh Putin sangat ingin menyebarkan kekacauan di Eropa.
Joe Biden mengulangi pernyataannya akan ancaman Rusia yang bisa menginvasi negara Eropa lainnya setelah menaklukkan Ukraina.
\”Presiden Rusia Vladimir Putin sangat ingin menyebarkan kekacauan di seluruh Eropa,” klaim Joe Biden.
“Jika ada orang di ruangan ini yang berpikir Putin akan berhenti di Ukraina, saya jamin dia tidak akan melakukannya,” kata Joe Biden kepada Kongres.
Dia kemudian memperbarui seruannya kepada anggota DPR AS dari Partai Republik untuk berhenti memblokir bantuan militer tambahan dari AS ke Ukraina.
Menurutnya, bantuan dari AS dapat membantu Ukraina untuk memenangkan perangnya melawan Rusia.
“Ukraina dapat menghentikan Putin jika kita mendukung Ukraina dan menyediakan senjata yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri,” katanya.
“Pesan saya kepada Presiden Putin – yang sudah saya kenal sejak lama – sederhana saja: Kami tidak akan pergi begitu saja. Kami tidak akan sujud. Saya tidak akan sujud,\” lanjutnya, dikutip dari PBS.
AS Tak akan Kirim Tentara ke Ukraina
Saat berbicara kepada para legislator dan pejabat asing di US Capitol, Joe Biden menegaskan kembali bahwa pemerintahannya tidak berencana mengirim pasukan Amerika untuk melawan Rusia secara langsung.
“(Orang-orang Ukriana) tidak meminta tentara Amerika. Faktanya, tidak ada tentara Amerika yang terlibat dalam perang di Ukraina dan saya bertekad untuk tetap seperti itu,” tegas Joe Biden, dikutip dari ABC News.
Sebelumnya, partai Republik AS telah menolak untuk menyetujui paket bantuan Joe Biden senilai $61 miliar untuk Ukraina, sambil berharap dapat menekan Gedung Putih agar melakukan tindakan keras terhadap migrasi ilegal.
Sementara itu, Rusia telah berulang kali menyebut ekspansi berkelanjutan NATO ke arah timur dan kerja sama blok pimpinan AS dengan Kyiv sebagai salah satu penyebab utama perang Ukraina saat ini.
Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis AS, Tucker Carlson, bulan lalu, Putin mengatakan Rusia tidak berniat menyerang anggota NATO kecuali Rusia terpaksa bertindak untuk membela diri jika diserang terlebih dahulu.
Putin berpendapat negara-negara Barat telah secara keliru menggambarkan Rusia sebagai ancaman yang memicu ketakutan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina