TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menculik 70 anak yatim piatu asal Gaza, setelah membunuh sebagian besar orang tua anak-anak tersebut selama perang berlangsung.
Hal itu terungkap usai media Israel melaporkan bahwa pemerintahan Tel Aviv tengah menghadapi kritik dari kelompok garis keras.
Menyusul Adanya laporan berita Channel 12 yang mengungkapkan pemindahan paksa sekitar 70 anak yatim piatu dari dari zona SOS (panti asuhan) di Gaza ke wilayah Tepi Barat.
Menteri Israel Bezalel Smotrich berdalih pemindahan ini bukan bagian dari penculikan, melainkan operasi pemindahan rahasia sebagai tindakan belas kasihan.
“Anak-anak yatim piatu Palestina dipindahkan dari Desa Anak-Anak SOS di Gaza ke sebuah fasilitas di Beit Lahm atas permintaan kedutaan Jerman,” jelas Smotrich dikutip dari Al Mayadeen.
“Ini adalah evakuasi, setelah fasilitas penampungan itu berhentinya operasional,” imbuh Smotrich.
Sementara itu, merespon pernyataan juru bicara Israel, Kelompok pro-Palestina menilai penculikan ini sengaja dilakukan IDF agar puluhan anak yang ditawan itu bisa segera meninggalkan wilayah Gaza.
Dengan begitu Israel bisa mempercepat pembangunan permukiman ilegal di wilayah Palestina.
Mengingat selama beberapa bulan terakhir Informasi yang tersedia online menunjukkan bahwa panti asuhan SOS yang menampung 76 anak dan remaja mengklaim penduduknya aman, dengan persediaan makanan, air, dan bahan bakar.
Bukan Kali Pertama
Penculikan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan tentara Israel.

Euro-Med Human Rights Monitor melaporkan bahwa militer Israel telah berulang kali menculik anak-anak Palestina dari Jalur Gaza.
Euro-Med menyatakan penculikan paksa itu disebut sebagai bagian dari tindakan genosida yang sedang berlangsung.
Organisasi kemanusian itu juga menyuarakan keprihatinan yang mendalam.
Mengungkapkan ketakutan bahwa insiden yang melibatkan petugas dan bayi Palestina ini bukanlah kejadian yang terisolasi.Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mengutuk penculikan seorang bayi perempuan Palestina oleh seorang petugas Israel di Jalur Gaza.

By admin