Israel Mau Pakai Tentara Bayaran Asing di Gaza Atas Dalih Pengamanan Bantuan Kemanusiaan
Israel dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengontrak perusahaan keamanan asing atas dalih untuk pengamanan distribusi bantuan ke Gaza.
Laporan itu dilansirKhabarni yang mengutip kabar dari NBC dengan narasumber para pejabat Amerika Serikat (AS).
Sumber pejabat AS itu mengatakan kalau Israel berniat menyewa tentara bayaran yang ada di perusahaan keamanan swasta internasional untuk mengamankan pengiriman bantuan di Jalur Gaza.Sumber yang sama menambahkan kalau ide agar Israel menggunakan penyedia layanan keamanan Palestina untuk membantu mendistribusikan bantuan datang dari Washington.
Wacana itu berdasarkan hasil assesment kalau“ada kelompok dan faksi di Gaza yang tidak terkait dengan Gerakan Pembebasan Palestina (Hamas) yang dapat membantu mendistribusikan bantuan.
”Sumber menekankan kalau para pejabat di pemerintahan Presiden Joe Biden “ragu-ragu.” untuk menggunakan kekuatan pasukan Amerika atau perusahaan keamanan swasta AS secara langsung di Gaza,” tulis laporan tersebut.
Israel sebelumnya dilaporkan telah menawarkan para tetua klan dan suku serta keluarga-keluarga bangsawan di Gaza untuk bekerja sama guna mengamankan distribusi bantuan.
Namun mereka menolak, dan menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan mendatangkan dan mendistribusikan bantuan dengan syarat berkoordinasi dengan pihak keamanan di Gaza.KELAPARAN – Ribuan warga Palestina menunggu datangnya truk bantuan yang ditujukan bagi jutaan pengungsi Gaza yang kelaparan. Pada Kamis (29/2/2024), tentara Israel menembaki kerumuman warga Palestina yang sedang menunggu datangnya bantuan ini, menghasilkan tragedi Tepung Berdarah yang menewaskan 112 warga sipil Palestia di Gaza Utara. (tangkap layar/Photo Credit: AP Photo/Mahmoud Essa)
Penembakan Secara Sengaja ke Penunggu Bantuan
Sebagai catatan, Israel menggaungkan rencana adanya satuan pengamanan untuk distribusi bantaun setelah terjadinya insiden berdarah \’flour massacre\’ di Bundaran Nabulsi, Kamis (29/2/2024) silam.
Dengan alasan tentaranya terancam, IDF menembaki secara langsung kerumuman warga Gaza yang menunggu datangnya bantuan dari truk-truk pengangkut di tengah keputusasaan atas kelaparan yang melanda.
Belakangan, Tentara pendudukan Israel nyatanya terus-menerus menargetkan warga sipil Palestina yang menunggu truk bantuan yang langka.
Aksi IDF ini menyebabkan banyak dari pengungsi Palestina tewas dalam pembantaian yang berulang-ulang.
Pola pembantaian berulang dan adanya wacana pembentukan satuan pengamanan distribusi bantuan dinilai sejumlah pengamat mengindikasikan kalau IDF memang sengaja menembak langsung para pengungsi untuk menciptakan kesan kekacauan setiap bantuan datang.