Sistem pensiun di Jerman, yang dibentuk sejak tahun 1889, berbasis pada kontrak antargenerasi, di mana angkatan kerja saat ini membayarkan dana pensiun generasi sebelumnya.
Tapi, masalah muncul ketika penyusutan demografi memangkas jumlah dana pensiun yang dibayarkan. Saat ini, generasi Baby Boomer berbondong-bondong mencapai usia pensiun. Artinya, hilang generasi yang selama ini menopang populasi dengan tingkat kelahiran yang tinggi.
Pada awal dekade 1960an, seorang pensiun masih ditopang oleh enam tenaga kerja aktif. Saat ini, rasio tersebut berkurang menjadi dua berbanding satu, itu pun dengan tren yang terus menurun. Lantas, apakah dana pensiun di Jerman tidak lagi cukup?
Beban anggaran untuk menopang sistem pensiun mencapai 127 miliar Euro pada 2024, sepertiga dari nilai belanja tahunan pemerintah. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2050.
Pada saat yang sama, pensiunan merupakan kelompok pemilih yang semakin besar dan terus bertambah. Tidak heran jika dana pensiun menjadi isu sensitif bagi partai-partai politik.
Saat ini, pemerintahan koalisi tiga partai sudah mengumumkan tidak akan memotong dana pensiun, meningkatkan iuran pensiun atau menaikkan usia pensiun melampaui usia 67 tahun seperti yang sudah direncanakan mulai tahun 2029.
Kapital lintas generasi
Untuk menambah dana pensiun, Menteri Keuangan Christian Lindner dari Partai Liberal Demokrat, FDP, menghidupkan kembali gagasan lama untuk menginvestasikan duit negara di pasar saham demi mendapat keuntungan.
Dana senilai 12 miliar Euro itu nantinya dikelola oleh yayasan independen bernama \”Generation Capital,\” yang akan membeli saham \”berorientasi keuntungan dan telah terdiversifikasi secara global,\” serta menanam kembali keuntungan untuk kemaslahatan umum.
\”Selama lebih dari satu abad, peluang yang ditawarkan oleh pasar modal diabaikan begitu saja oleh pemerintah. Sekarang kami berinvestasi untuk masa depan masyarakat,” tulis Lindner di X, sebelumnya Twitter.
Menurut rencana, modal awal sebesar 12 miliar Euro akan ditambah setiap tahun sebesar 3 persen. Pada pertengahan tahun 2030an, dana investasi publik sudah harus mencapai setidaknya 200 miliar Euro untuk menopang skema pensiun menurut undang-undang.
Kritik dari oposisi
Oleh partai oposisi, Uni Kristen Demokrat, CDU, rencana investasi dana pensiun dinilai tidak efektif. Axel Knoerig, wakil komisi ketenagakerjaan dan sosial di parlemen Jerman, mengatakan bahwa reformasi \”tidak akan bisa menjamin dana pensiun secara jangka panjang,\” dan sebaliknya akan \”menuntut iuran yang lebih besar di masa depan dan dengan begitu menambah beban angkatan kerja,\” kata dia.
Namun begitu, CDU tidak menolak gagasan menginvestasikan modal di pasar saham demi menambah dompet pensiun. Knoerig sebaliknya mengritik rencana pemerintah, \”tidak akan menghasilkan keuntungan yang signifikan untuk mencegah munculnya beban utang tambahan.\” Berinvestasi di pasar saham juga bukan tanpa risiko, imbuhnya.
Tapi menurut Kementerian Keuangan Jerman, pemerintah akan membentuk \”bemper keamanan\” untuk melindungi aset yayasan. German Equities Institute memperkirakan, dana investasi yang disebar luas rata-rata mencetak keuntungan antara enam hingga delapan persen per tahun. Adapun Christian Lindner mengaku pihaknya menaksir \”lebih dari tiga atau empat persen\” laba tahunan.
Bagaimana jika dana pensiun tidak cukup?
Angka terbaru dari Dana Pensiun Jerman menunjukkan bahwa 61 persen pensiunan menerima kurang dari 1.200 Euro netto per bulan. Satu dari tiga pensiunan menerima kurang dari 750 Euro netto.

By admin