Hizbullah siap memerangi Israel di Lebanon hingga titik darah penghabisan.
Mereka siap tempur membantu Hamas yang sejak 7 Oktober lalu, berusaha bertahan dari gempuran Israel yang mengerikan di Gaza.
Setidaknya, upaya Hizbullah bisa sedikit mengganggu konsentrasi Israel dengan membuka front di perbatasan utara negara Zionis tersebut.
Tak lama setelah serangan Hamas 7 Oktober yang menewaskan 1.200 sipil Israel, Hizbullah rupanya sudah mendekati kelompok organisasi Islam berbasis di Gaza tersebut.
Nawaf al-Moussawi, anggota Syiah Hizbullah di parlemen Lebanon, menyebut kelompoknya menawarkan bantuan.

“Kami bertanya kepada saudara-saudara kami di Gaza, \’apa yang bisa kami lakukan?\’ Jika kita memulai perang habis-habisan di Lebanon, apakah ini akan menghentikan pertempuran di Gaza atau tidak?” kata al-Moussawi dalam wawancara yang disiarkan di Al-Manar TV, saluran resmi Hizbullah.
Hamas mengingatkan mereka untuk tidak memulai perang habis-habisan dengan Israel. Sebab, itu tak akan menghentikan perang di Gaza.
“Jawaban mereka adalah tidak, tidak akan berhenti; pertempuran di Gaza tidak akan berhenti. Hanya dengan kemenangan atas Israel di Gaza,” lanjutnya.
Sejak awal perang di Gaza, Hizbullah telah menyerang pasukan IDF dan warga sipil Israel di wilayah perbatasan utara setiap hari.
Baku tembak yang intens antara Hizbullah dan IDF di Lebanon dan IDF mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan properti dari kedua pihak.
Sabtu pagi, Hizbullah melaporkan kematian pejuangnya ke-122 akibat tembakan IDF sejak awal konflik antara kedua belah pihak berkecamuk.
Namun perkiraan jumlah tersebut diduga jauh lebih tinggi.
Sementara IDF mengumumkan salah satu anggotanya tewas dalam perang, Jumat (22/12/2023).
Di Gaza sendiri situasinya sangat mengerikan. Setiap hari selalu ada korban tewas dari kalangan sipil.
Hingga kini tercatat lebih dari 20 ribu korban jiwa, 50 ribu lebih luka-luka.
Sementara 2 juta orang terusir dari rumah mereka.

By admin