Korban jiwa penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall dekat Moskow, Rusia, pada Jumat (22/3) lalu telah mencapai 133 orang. Menurut intelijen Amerika Serikat, penembakan itu dilakukan oleh kelompok militan ISIS.
Pejabat kontraterorisme AS menyebut ISIS berusaha meningkatkan serangan eksternalnya setelah sekian lama tak banyak beraksi.Vladimir Putin Janji Buru dan Hukum Dalang Penembakan MoskowKenapa ISIS menyerang Rusia?
Penembakan massal pada 22 Maret disebut didalangi oleh afiliasi ISIS di Afghanistan, yakni Negara Islam Khorasan (ISIS-K). ISIS-K berdiri pada akhir 2014 dengan memulai operasinya di Afghanistan timur.
Dilansir dari Reuters, para ahli berpendapat ISIS-K sejak beberapa tahun terakhir menentang keras kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}\”ISIS-K fokus pada Rusia selama dua tahun terakhir, dan sering mengkritik Putin dalam propagandanya,\” kata Colin Clarke dari Soufan Center, sebuah kelompok riset yang berbasis di New York.
Menurut Michael Kugelman dari Wilson Center, ISIS-K \”melihat Rusia sebagai pihak yang terlibat dalam kegiatan yang secara teratur menindas umat Islam.\”

Kugelman menyebut kebijakan luar negeri Rusia, seperti di Afghanistan dan Chechnya, merupakan \”ancaman besar\” bagi ISIS.
\”Invasi Soviet ke Afghanistan, tindakan Rusia di Chechnya, hubungan dekat Moskow dengan pemerintah Suriah dan Iran, dan terutama kampanye militer yang telah digembar-gemborkan Rusia terhadap anggota ISIS di Suriah serta melalui tentara bayaran Wagner Group di beberapa bagian Afrika (menjadi beberapa hal yang ditentang keras ISIS),\” kata Kugelman kepada Al Jazeera.Siapa Itu ISIS-K yang Diduga Jadi Dalang Penembakan Massal di Moskow?Asisten profesor di Clemson University di South Carolina, Amira Jadoon, juga mengatakan Moskow telah menjadi fokus \”perang propaganda ekstensif\” dari ISIS-K buntut keterlibatannya dalam perang melawan ISIS.
\”Keterlibatan Rusia dalam perang global melawan ISIS dan afiliasinya, terutama melalui operasi militernya di Suriah dan upayanya membangun koneksi dengan Taliban Afghanistan selaku musuh ISIS-K, menandai Rusia sebagai musuh utama bagi ISIS/ISIS-K,\” kata Jadoon.
Jadoon juga berujar ISIS-K tampaknya berusaha mengembangkan organisasi mereka ke skala global lewat serangan ke Rusia.
\”ISIS-K telah secara konsisten menunjukkan ambisinya untuk berkembang menjadi entitas regional yang tangguh,\” kata Jadoon.
\”Dengan mengarahkan agresi ke negara-negara seperti Iran dan Rusia, ISIS-K tidak hanya menghadapi kelas berat regional tetapi juga menggarisbawahi relevansi politik dan jangkauan operasionalnya di panggung global,\” kata Jadoon.
Lanjut ke sebelah…

By admin