Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk terus berperang di Gaza sampai kelompok militan Palestina Hamas hancur.
Ia pun menentang seruan global untuk melakukan gencatan senjata di tengah kekhawatiran konflik tersebut dapat menyebar jika pasukan Amerika dan Iran kembali menyerang satu sama lain.
Netanyahu,yang mengunjungi pasukan Israel di Gaza utara pada Senin (25/12/2023 mengatakan perang masih jauh dari selesai dan menolak apa yang ia sebut sebagai spekulasi media bahwa pemerintahnya mungkin akan menghentikan pertempuran tersebut.

\”Kami tidak akan berhenti. Perang akan terus berlanjut hingga akhir hingga kami menyelesaikannya, tidak kurang dari itu,\” ujar Netanyahu.
Netanyahu juga menegaskan kembali tiga prasyarat perdamaian, yakni Hamas harus dihancurkan, Gaza harus didemiliterisasi, dan masyarakat Palestina harus dideradikalisasi.
Lebih Banyak Serangan Udara
Otoritas Palestina melaporkan beberapa serangan udara di dekat Rumah Sakit Nasser di Khan Younis pada Selasa (26/12/2023) pagi waktu setempat.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan tujuh orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di lingkungan Al-Amal di Khan Younis.

Sebelumnya, warga Palestina berduka atas lebih dari 100 orang yang menurut para pejabat kesehatan Gaza tewas dalam serangan udara Israel pada Minggu (24/12/2023), salah satu malam paling mematikan dalam pertempuran 11 minggu antara Israel dan Hamas.
Di sisi lain, Hamas dan sekutunya Jihad Islam menolak usulan Mesir untuk melepaskan kekuasaan di Jalur Gaza dengan imbalan gencatan senjata permanen.
Keduanya juga bersumpah untuk menghancurkan Israel, yang diyakini menyandera lebih dari 100 orang dari 240 orang yang mereka tangkap sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober 2023 di kota-kota Israel, ketika mereka membunuh 1.200 orang.

By admin