Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengajak Indonesia belajar dari banyak negara yang rusak dan terpecah setelah berperang. Hal ini tidak boleh terjadi di Indonesia.

Hal tersebut diungkap Prabowo saat menghadiri acara deklarasi dukungan Gempita di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/12/2023).

Awalnya, Prabowo berbicara bahwasanya banyak kajian yang meramalkan posisi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Dalam kajian itu, hanya ada dua arah yang bisa terjadi kepada Indonesia.

\”Banyak kajian pihak-pihak di dunia meramalkan Indonesia punya dua, dua jalan. Satu menjadi negara hebat megara makmur negara ke-5 ke-6 bahkan bisa ke-4 terkaya di dunia atau negara terpecah-pecah, seperti Ukraina seperti Yugoslavia ataupun Pakistan,\” kata Prabowo.

Dikatakan Prabowo, Indonesia bisa lolos dari ancaman negara yang terpecah jika elite Indonesia dan pemimpinnya bisa bekerja sama dan rukun.

\”Kuncinya apakah elite indonesia pemimpin-pemimpin Indonesia bisa kerjasama? bisa rukun, bisa bersatu. Karena itu hari ini saya sangat hormat saudara-saudara mendirikan gempita ada kata-kata bersatu persatuan ada kata-kata cinta tanah air,\” ungkap Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengingatkan Indonesia adalah negara dengan umat Islam terbesar di dunia. Oleh sebab itu, seluruh umat muslim harus bijaksana dan tidak mudah diprovokasi yang berakibat terpecahnya negara.

\”Umat Islam harus lebih waspada lebih arif lebih pandai, lebih unggul, lebih bersatu, lebih kompak, lebih rajin, disiplin baru Indonesia bangkit. Tidak boleh kita izinkan kembali kita mudah diprovokasi mudah diadu domba karena kebesaran kita kekayaan kita,\” tukasnya.

By admin