Dalam dua tahun terakhir, \”resistensi insulin\” banyak dibahas dalam pemberitaan dan media sosial.
Beberapa buku telah diterbitkan dan video tentang olahraga atau pola makan yang diklaim dapat mencegah atau mengendalikan resistensi insulin banyak beredar di dunia maya.
Istilah \”resistensi insulin\” menarik perhatian karena dapat menimbulkan kondisi medis yang serius, salah satunya adalah diabetes tipe 2.
Diabetes tipe ini atau dikenal diabetes melitus adalah penyakit jangka panjang yang terjadi ketika tubuh tak dapat menggunakan insulin secara efektif.
Tanpa penanganan yang tepat, penyakit ini dapat meningkatkan risiko gangguan serius pada jantung, mata dan saraf dalam tubuh.
Lantas, bagaimana resistensi insulin dapat terjadi dan apa saja gejalanya?
Bisakah resistensi insulin disembuhkan? Dan apakah puasa dapat membantu mengendalikannya?
Apa itu insulin?
Insulin merupakan salah satu hormon yang dihasilkan pankreas yang memiliki peran penting dalam tubuh manusia.
Fungsi dari insulin adalah mengatur kadar gula darah alias glukosa agar tubuh dapat menyimpannya dan menggunakannya sebagai asupan energi.
Banyak gangguan kesehatan yang dapat terjadi apabila pankreas memproduksi kadar insulin yang terlalu sedikit, atau tubuh tidak dapat memanfaatkannya dengan benar.
Insulin bekerja dalam tubuh melalui cara-cara berikut:
Tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi glukosa, yang dianggap sebagai sumber utama energi bagi tubuh.Glukosa masuk ke dalam aliran darah, yang mensinyalir kepada pankreas untuk melepaskan insulin.Insulin membantu glukosa yang ada dalam darah untuk memasuki sel-sel otot, lemak, dan hati sehingga dapat digunakan sebagai energi atau disimpan untuk nanti.Ketika glukosa memasuki sel-sel tubuh dan kadarnya dalam darah menurun, pankreas akan disinyalir untuk berhenti memproduksi insulin.
Apa yang dimaksud dengan resistensi insulin?
Resistensi insulin adalah proses kompleks yang terjadi ketika sel-sel di dalam otot, lemak, dan hati tidak merespon sebagaimana mestinya terhadap insulin.
Hal ini membuat bagian-bagian tubuh tersebut berhenti menyerap atau menyimpan glukosa dari darah secara efektif.