Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali memarahi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Biden mengatakan cara yang digunakan Netanyahu untuk menangani perang di Gaza adalah suatu \”kesalahan\”.
\”Saya pikir apa yang dia (Netanyahu) lakukan adalah suatu kesalahan. Saya tidak sepakat dengan pendekatannya,\” kata Biden dalam wawancara hari Rabu, (3/4/2024), dikutip dari Reuters.
Pernyataan Biden itu disampaikan dua hari setelah Pasukan Pertahahan Israel (IDF) menyerang konvoi World Central Kitchen di Gaza.
Sebelumnya, Biden juga menuding Israel melancarkan serangan di Gaza \”tanpa pandang bulu\”.
Di samping itu, Biden mengklaim aksi militer Israel di Gaza \”tak dapat ditoleransi\”.
Gedung Putih mengatakan pekan lalu Biden berbincang dengan Netanyahu melalui panggilan telepon
Dikutip dari The Times of Israel, Biden mengancam akan membuat syarat-syarat bantuan untuk Israel agar negara Zionis itu mengambil langkah nyata untuk melindungi staf kemanusiaan dan warga sipil.
Beberapa jam setelah perbicangan itu, kabinet keamanan Israel menyetujui sejumlah langkah untuk bertujuan untuk meningkatkan masuknya bantuan ke Gaza.
Imbasnya, dalam beberapa hari belakangan ada banyak peningkatkan jumlah masuknya truk bantuan ke Gaza.
Adapun dalam wawancara hari Selasa pekan ini Biden juga mendesak Israel untuk menyerukan gencatan senjata dengan Hamas.
\”Yang saya minta kepada Israel ialah menyerukan gencatan senjata, yang memungkinkan akses total terhadap semua makanan dan obat-obatan masuk ke negara itu selama 6—8 minggu ke depan,\” ujar Biden.
\”Saya sudah berbicara dengan semua orang dari Arab Saudi, Yordania, dan Mesir. Mereka bersiap untuk masuk.\”
Setelah wawancara itu ditayangkan, seorang pejabat senior Gedung Putih menyebut pernyataan Biden itu merujuk pada usulan gencatan senjata yang kini dinegosiasikan oleh pemerintah AS.