Media Israel Pertanyakan Klaim Konyol IDF, Cucu Ismail Haniyeh Mau Ikut Aksi Penyerbuan?

Dalam terbitannya Kamis (11/4/2024), surat kabar Israel Haaretz mempertanyakan klaim \’konyol\’ dan mengada-ada dari tentara Israel (IDF) soal aksi pembunuhan tiga anak beserta cucu-cucu pemimpin politik Hamas, Ismali Haniyeh.
Tentara Israel mengklaim kalau para putra Ismail Haniyeh tersebut sedang dalam perjalanan untuk melakukan aksi penyerangan ke Israel.
Surat kabar tersebut menekankan kalau klaim ini tidak diterima oleh masyarakat Palestina, bahkan mereka yang menentang Hamas, karena anak-anak mereka juga ikut bersama mereka di hari raya Idul Fitri.Pada Rabu (10/4/2024) , tentara Israel mengumumkan pembunuhan 3 putra Haniyeh, Muhammad, Hazem, dan Amir, serta cucu-cucunya, Khaled, Amal, dan Razan, dalam serangan udara yang menargetkan kamp Shati di Jalur Gaza utara.
IDF mengklaim kalau mereka adalah anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Surat kabar tersebut memperkirakan, pembunuhan putra dan cucu Ismail Haniyeh dilihat dalam kesadaran masyarakat Palestina pada umumnya dan di Jalur Gaza pada khususnya sebagai tindakan balas dendam dan frustrasi di pihak Israel, dan bukan sebagai operasi militer yang “sukses” oleh Israel.
Surat kabar Israel menjelaskan, putra-putra Haniyeh tidak diidentifikasi sebagai sosok misterius.
Laporan media itu juga menekankan, penyerangan serta pembunuhan tersebut tidak menunjukkan adanya penetrasi intelijen yang mendalam terhadap gerakan tersebut.
\”Pembunuhan tersebut hanya akan memperkuat Haniyeh dalam kepemimpinan Hamas dan rakyat Palestina,\’ kata ulasan tersebut.Kepala biro politik Hamas di Qatar, Ismail Haniyeh (kanan) berduka atas kemartiran ketiga putranya (kiri) dalam pemboman Israel yang menargetkan mobil mereka (tengah) saat hari raya Idul Fitri, Rabu (10/4/2024). Tiga cucunya juga dibunuh dalam serangan itu. (X)

Menyibak Kebenaran dari Propaganda Israel
Surat kabar tersebut mengenang kembali kampanye penghasutan terhadap para pemimpin Hamas dan anak-anak mereka, khususnya Haniyeh dan anak-anaknya, dengan tujuan untuk menyebarkan perselisihan dan membuat perpecahan antara kepemimpinan Hamas dan rakyat Palestina.
Propaganda Israel secara umum menggambarkan kalau kepemimpinan Hamas tinggal di istana dan hotel mewah di luar negeri, sedangkan rakyat Jalur Gaza menderita kehancuran dan pembunuhan.
Surat kabar tersebut menunjukkan satu di antara wujud hasutan itu adalah, sejak pecahnya perang Israel di Gaza, dan dengan meningkatnya kehancuran dan pembunuhan di Gaza, para pemimpin Hamas di luar Jalur Gaza, yang dipimpin oleh Haniyeh, telah menghadapi kritik internal karena menjalani kehidupan mewah di Qatar sementara negara-negara lain tidak melakukan hal yang sama.
\”Masyarakat Gaza menghadapi mesin penghancur Israel. Faktanya, mereka telah terpapar lebih dari satu kali. Mereka dikritik karena kegigihan mereka menyelundupkan kerabat mereka melalui penyeberangan Rafah pada awal perang,\” menurut tuduhan propaganda Israel dalam hasutannya ke para pemimpin Hamas.

By admin