Iran telah meluncurkan lebih dari 200 drone dan rudal ke Israel, dua pekan setelah Konsulat Iran di Damaskus dihantam gempuran udara yang menewaskan sejumlah perwira militer Iran, termasuk komandan Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan serangan yang diberi nama \”Operasi Janji Pasti\” ditujukan pada “sasaran tertentu” di wilayah Israel.
Iran juga menegaskan bahwa aksi mereka ada hubungannya dengan “kejahatan berulang” Israel – termasuk serangan pada 1 April terhadap Konsulat Iran di Damaskus.
Di Jerusalem, koresponden BBC melaporkan sirene diaktifkan sekitar pukul 01:45 waktu setempat (05:45 WIB).
Ledakan keras terdengar bersamaan dengan sistem pertahanan udara yang menembak jatuh benda-benda di angkasa sehingga menerangi langit malam.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan \”gerombolan besar\” yang berisi lebih dari 200 drone pembunuh, rudal jelajah, dan rudal balistik diluncurkan dari Iran yang berjarak sekitar 1.800 km.
Dia mengatakan sistem pertahanan Israel dan sekutunya telah mencegat \”sebagian besar\” rudal dan drone tersebut. Puluhan di antaranya, tambahnya, ditembak jatuh di luar wilayah Israel.
AS telah menembak jatuh beberapa rudal tersebut, CBS News melaporkan.
Sesaat sebelum berita peluncuran drone Iran mengemuka, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan \”sistem pertahanan\” negaranya telah dikerahkan.
“Kami siap menghadapi skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif. Negara Israel kuat. IDF kuat. Masyarakat kuat. Kami mengapresiasi sikap Amerika yang berdiri di samping Israel, serta dukungan dari Inggris, Prancis, dan banyak negara lainnya.”
Mantan juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Jonathan Conricus, mengatakan \”ini adalah hari pertama bagi Timur Tengah yang baru – untuk pertama kalinya Iran menyerang Israel langsung dari wilayah kedaulatan Iran\”.
Berbicara di BBC News Channel, ia mengutip laporan lebih dari 100 drone dan rudal jelajah Iran menuju Israel, “dengan perkiraan waktu kedatangan yang berbeda-beda”. Dia mengatakan \”pertahanan udara Israel sibuk mengatasi ancaman ini\”.
Ketika ditanya apakah Israel telah merencanakan hal ini, dia berkata: \”Saya pikir Israel pandai merencanakan kemungkinan militer, namun mereka tidak selalu unggul dalam hal strategis. Saya tidak menyangka Iran akan melakukan ini, dari wilayah Iran. Hal ini akan menyeret negara-negara lain, termasuk AS, ke dalam konflik.”

By admin