Sebuah rudal Israel telah menghantam Iran, kata dua pejabat Amerika Serikat kepada mitra BBC AS, CBS News.
Sebuah ledakan terdengar di barat laut Kota Isfahan – yang berjarak sekitar 350 kilometer dari Teheran – pada Jumat (19/04) menurut laporan kantor berita Fars.
Menurut laporan Fars, ledakan itu terjadi di dekat bandara internasional Kota Isfahan. Namun sejauh ini, belum ada penjelasan mengenai kemungkinan penyebabnya.
Ada apa di Isfahan?
Provinsi Isfahan merupakan lokasi pangkalan udara militer Iran, tempat produksi rudal besar, dan fasilitas nuklir.
Laporan terbaru dari stasiun televisi Iran, IRIB yang mengutip “sumber terpercaya” mengatakan bahwa fasilitas nuklir di Isfahan “sepenuhnya aman”.
Mantan asisten menteri luar negeri AS, Mark Kimmitt, berbicara kepada BBC tentang pentingnya Isfahan dan mengapa Israel memilihnya sebagai lokasi serangan.
“Isfahan benar-benar merupakan pusat program nuklir Iran dalam hal pelatihan, penelitian, dan apa yang disebut sebagian orang sebagai pengembangan kemampuan nuklir Iran.
“Jadi kemungkinan besar Israel akan menyerangnya karena ketakutan terbesar Israel bukanlah kelanjutan misilnya [Iran] saat ini, melainkan kemampuan nuklirnya [Iran] di masa depan.”
Sejauh ini, kantor berita IRNA melaporkan sistem pertahanan udara di Iran telah diaktifkan di beberapa provinsi. Menurut Reuters, sebanyak tiga drone yang terlihat di langit Isfahan telah dihancurkan oleh sistem pertahanan udara tersebut.
Peristiwa ini membuat penerbangan komersial ke kota-kota besar Iran termasuk Isfahan, Shirax, dan Teheran dibatalkan.
Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah usai serangan rudal dan drone Iran ke Israel pada Sabtu lalu.
Teheran bersikukuh bahwa tindakan itu merupakan balasan atas dugaan serangan udara Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada 1 April lalu yang menewaskan 13 orang.
Beberapa jam sebelum kejadian pagi ini, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian memperingatkan bahwa negaranya akan menanggapi setiap aksi balasan yang dilakukan Israel secara “segera dan pada level maksimum”.
Seberapa jauh Iran dari Israel?