Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan saat ini terdapat sekitar 265 perusahaan yang menikmati harga gas murah untuk industri, melalui kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).
Diketahui, penetapan HGBT tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 15 Tahun 2022.
Terdapat 7 sektor industri yang diberikan harga gas di bawah 6 dollar Amerika Serikat.
Ketujuh sektor industri yang mendapat penetapan HGBT dalam Permen ESDM tersebut adalah industri pupuk, industri petrokimia, industri oleochemical, industri baja, industri keramik, industri kaca, dan industri sarung tangan karet.
\”Dari HGBT yang diberikan sesungguhnya kepada perusahaan jumlahnya sekitar 265 perusahaan, yang HGBT itu. Dan ini memerlukan 41 persen dari seluruh produksi (gas) nasional,\” ungkap Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, dikutip dalam YouTube DPR-RI, Kamis (4/4/2024).
Dalam kesempatan tersebut ia turut mengungkapkan terkait kondisi pasokan gas di dalam negeri apabila kebijakan HGBT diperluas jumlah sektor industri penikmatnya.
Menurut Tutuka, ketersediaan pasokan gas bumi untuk industri disebut cukup \’pas-pasan\’ . Khususnya dalam jangka waktu pendek yakni pada rentang 2 tahun ke depan.
\”Perlu kita sadari 2 tahun ke depan 2025-2026 itu kita masih tidak mudah, masih sulit untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri walaupun pas. Tidak longgar,\” papar Tutuka.
Namun ia meyakini dalam kurun setidaknya 5 tahun yang akan datang, ketersediaan gas bumi nasional disebut akan berlimpah.
Hal ini dikarenakan masifnya eksplorasi yang dilakukan oleh para perusahaan hulu migas, serta terdapat potensi atau cadangan yang berhasil ditemukan.
Mulai dari wilayah kerja (WK) Geng North-1 Blok North Ganal, serta WK Masela yang berada di bagian utara Indonesia.
\”Dari sisi pasokan, di Kementerian ESDM ini selalu berupaya bisa melakukan eksplorasi sehingga bisa menemukan beberpaa discovery. Ada hasilnya dari discovery terakhir ini paling cepet mungkin akan diproduksi ada di Selat Makassar, Geng North itu suatu temuan yang sangat besar,\” papar Tutuka.
\”Kemudian yang sudah siap ada masela di 2030. Jadi kita betul akan banyak sekali sumber daya gas,\” pungkasnya.
Seperti diberitakan di berbagai sumber, Kemenperin mendorong perluasan program HGBT diberikan ke semua sektor industri untuk meningkatkan daya saing produk industri nasional.
Kemenperin menilai, 7 sektor penerima program HGBT saat ini merupakan strategi awal.
Kemenperin mengungkapkan semua sektor industri membutuhkan gas sebagai bahan baku. Menurutnya, semua harus mendapatkan hak yang sama terhadap harga gas untuk produksi.