Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mendapatkan sertifikasi Ecoports dari lembaga non-profit ECOSLC yang berbasis di Eropa.
Hal itu berkat komitmen perusahaan dalam menerapkan sistem pengelolaan pelabuhan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera Anton Firdaus menyampaikan bahwa sertifikasi Ecoports ini juga sejalan dengan Program ESG (Environmental, Social, and Governance) Kementerian BUMN RI.
“KBS terus melakukan inovasi khususnya dalam mewujudkan Pelabuhan Berwawasan Lingkungan, hal ini tentunya memberikan dampak positif dan nilai tambah bagi seluruh stakeholders” kata Anton, Sabtu (30/12/2023).
Anton menambahkan, bahwa pada tahun 2023, PT KBS telah melakukan inovasi-inovasi guna meningkatkan pelestarian lingkungan antara lain pembuatan Auxiliary Chute untuk mengurangi kemungkinan adanya spillage, penyediaan EV dan Charging Station, serta menyediakan peralatan penanganan tumpahan minyak.
PT KBS perusahaan jasa kepelabuhanan yang terintegrasi dengan jasa logistik dengan konsep Smart Port dan Green Port serta operator dari Pelabuhan Krakatau International Port di Cilegon Banten.
Ecoports juga sejalan dengan Program Kementerian Perhubungan RI dalam mewujudkan Pelabuhan Berwawasan Lingkungan di Indonesia, hal ini tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP-DJPL 689 Tahun 2022 tentang Pedoman Pengelolaan Pelabuhan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan (Ecoport).
CEO ECOSLC Herman Journee menyampaikan ucapan selamat kepada PT KBS atas pencapaian Sertifikasi Ecoports Pers setelah divalidasi oleh auditor independen LRQA Netherlands.
“Ecoports Pers adalah satu-satunya standar manajemen lingkungan dan berkelanjutan yang sepenuhnya disesuaikan dengan peran dan tanggung jawab khusus pelabuhan” kata Herman.