Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Kementerian Pertanian (Kementan) meminta seluruh stakeholder yang berkaitan dalam ekosistem biodiesel dapat mendukung program Biodiesel B50.
Diketahui, Pemerintahan periode 2024-2029 akan mendorong pengembangan program campuran antara bahan bakar minyak solar dengan bahan bakar nabati dari kelapa sawit.
Yakni ambisi pengembangan campuran antara minyak solar 50 persen, dengan bahan bakar nabati sebesar 50 persen, alias B50.

Hal ini diungkapkan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Prayudi Syamsuri dalam gelaran Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang.
Prayudi mengapresiasi mengenai keberhasilan kebijakan mandatori B35 yang sudah berjalan, dan rencana implementasi program B50 untuk ke depannya.
“Dalam implementasi perlu dukungan yang bisa dipercaya dan dipahami bersama bahwa kita siap memasuki program B50,\” papar Prayudi, Sabtu (14/9/2024).

\”Oleh karena itu, kita diskusi bersama-sama bagaimana langkah-langkah yang perlu dipersiapkan,\” sambungnya.
Produksi sawit di dalam negeri juga perlu dosoroti, mengingat keberadaan sawit digunakan untuk olahan pangan hingga kosmetik.
Jangan sampai, produksi dalam negeri kekurangan pasokan untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri.
\”Pertama, mengamankan ketahanan pangan kita ke depan, selanjutnya bagaimana langkah-langkah kita menyiapkan sawit dan perkebunan lainnya menjadi bahan baku bahan bakar nabati sebagai wujud pembangunan hijau dan pembangunan berkelanjutan,” tambah Prayudi.

Untuk itu, pihaknya mendorong dengan diselenggarakannya di Bunex 2024 dapat menjadi referensi pemerintah, lembaga, industri swasta, dan seluruh stakeholder menyusun implementasi B50 ke depan.
Yakni sesuai dengan arahan Presiden terpilih untuk mencapai kedaulatan pangan dan energi.

By admin