Rafha, Arab Saudi (ANTARA) – Jazirah Arab menawarkan sejarah yang kaya, dan Jalur Zubaida merupakan benang indah yang terajut dalam permadani sejarah wilayah itu.
Rute ziarah kuno yang terkenal sepanjang masa itu tidak hanya berfungsi sebagai jalur perjalanan keagamaan, tetapi juga sebagai jalur penting untuk perdagangan dan pertukaran budaya.
Jalur Zubaidayang terkenal efisien, merupakan rute terpendek antara Kufa dan Mekkah.
Jalur yang direncanakan dengan cermat itu dilengkapi dengan stasiun dan area istirahat yang ditentukan, menawarkan tempat untuk beristirahat dari terik matahari gurun bagi para peziarah yang lelah.
Di tengah hamparan berpasir, jalur tersebut diaspal dengan bebatuan, menjadi bukti sebuah rekayasa jalur yang cermat.
Di sepanjang Jalur Zubaida, terdapat situs dan bangunan arkeologi bersejarah seperti sumur, kolam, bendungan, istana, dan masjid.
Situs-situs tersebut merupakan bukti masa lalu, yang masing-masing bangunan memiliki kisahnya masing-masing pada zamannya.
Orang-orang yang melintasi Jalur Zubaida tidak dibiarkan berkeliaran tanpa arah. Para ahli geografi dan penjelajah, seperti Lady Anne Blunt dalam bukunya "A Pilgrimage to Najd", mendokumentasikan pentingnya jalur tersebut.
Pemandu wisata yang bernamaKhalaf Al-Ghofaily menjelaskan tentang penanda berupa batu dan mercusuar yang berfungsi sebagai sistem navigasi.
Struktur yang ditempatkan secara strategis ini, yang sebagian berbentuk persegi dan sebagian berbentuk lingkaran, berjarak sekitar 24 kilometer, memandu pada wisatawan selama perjalanan mereka.
Abdulrahman Al-Tuwaijri, seorang peneliti arkeologi dan sejarah, menekankan rambu-rambu canggih di jalan tersebut.
Mercusuar, tumpukan batu, dan penanda tidak hanya menandai rute tetapi juga memudahkan navigasi, baik pada siang maupun malam hari.
Titik pertemuan di persimpangan mencegah orang-orang tersesat, sementara penempatannya di perbukitan dan di ketinggian yang tepat memastikan visibilitas yang jelas.
Sumber: SPA-OANA
Hadapi ancaman haji ilegal, Arab Saudi intensifkan keamanan
Penerjemah: Katriana