Istambul (ANTARA) – Pemerintah Palestina telah memulai komunikasi regional dan internasional untuk memastikan keberhasilan kunjunganPresiden Mahmoud Abbasyang sudah ditunggu-tunggu ke Jalur Gaza.

Pimpinan Palestina sudah memulai langkah-langkah diplomatik dan komunikasi di seluruh dunia dalam persiapan kunjungan Abbas dan delegasinya ke Gaza, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa, pada Minggu (18/8) malam.

Dalam persiapan kunjungan tersebut, pimpinan Palestina telah menghubungi Perserikatan Bangsa-Bangsa, paraanggota Dewan Keamanan PBB, negara-negara Arab dan Islam, Liga Arab danOrganisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Pimpinan Palestina juga telah mengontakUni Eropa, Uni Afrika, serta kekuatan global lainnya yang penting, menurut laporan tersebut.

Upaya diplomatik bertujuan untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini sambil mengumpulkandukungan dan partisipasi. Israel juga telah diberi tahu tentang rencana ini, kata media tersebut.

Kunjungan dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina saat mereka menghadapikeadaan yang disebut Abbas sebagai "perang genosida" di Gaza.

Pada Kamis (15/8) saat berpidato di parlemen Turki, Abbas mengumumkan bahwa ia dan seluruh pimpinan Palestina berniat mengunjungi Gaza, yang terus digempur Israel dalam11 bulan belakangan ini.

Selain itu, kunjunganditujukan untuk menegaskan kembali bahwa Negara Palestina serta Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) memikul tanggung jawab penuh atas semua wilayah Palestina, dan bekerja untuk memulihkan persatuan nasional, menurut Wafa.

Sejakperang mulai bergolak di Gaza, diskusi telah muncul mengenai tata kelola pascakonflik. Topik itumenjadi fokus pembahasandalam pertemuan antara para pejabat Amerika Serikatdan Israel.

Beberapa proposal, termasuk soal pemerintahaninternasional Gaza, telah dilontarkan. Para pejabat Israel berulang kali menyatakan penolakan terhadap Otoritas Palestina untuk mengambil alih kendali Jalur Gaza.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata segera, dikecam masyarakat intenasional karena serangan brutal yang dilancarkannyadi Gaza sejak serangan 7 Oktober 2024 oleh kelompok perjuanganPalestina, Hamas.

Serangan Israel sejak itu telah menewaskan hampir 40.100 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sertamelukai lebih dari 92.500 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari 10 bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel di Mahkamah Internasional dituduh melakukan genosida.

Mahkamah itu memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah.
Di kota itu, lebih dari satuwarga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

Sumber : Anadolu

Palestina desak komunitas internasional putus relasi dengan Israel

Penerjemah: Primayanti

By admin