Bioteknologi adalah ilmu terapan yang mempelajari prinsip ilmiah menggunakan organisme atau bagian organisme untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional atau tradisional dan bioteknologi modern. Simak 20 contoh bioteknologi konvensional dan penjelasannya.Pengertian dan Contoh Produk Bioteknologi KonvensionalApa itu bioteknologi konvensional?
Dikutip dari Buku IPA Terpadu SMP/MTs Kelas IX (2007), bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung seperti bakteri atau jamur untuk menghasilkan produk barang dan jasa lewat proses fermentasi.
Disebut konvensional karena bioteknologi ini dilakukan secara sederhana, tidak baku dalam mengikuti prinsip ilmiah, serta jumlah produksi yang tidak terlalu besar.
Bioteknologi konvensional kerap digunakan dalam proses-proses produksi makanan dan minuman tradisional.
Contohnya seperti pembuatan tempe, tape, roti, anggur, asam cuka, dan lain-lain yang umumnya memanfaatkan proses fermentasi oleh mikroorganisme.
Proses penerapan bioteknologi konvensional ini tidak melakukan manipulasi DNA atau gen seperti rekayasa genetika.Mengenal Perbedaan Virus dan Bakteri yang Sering Dianggap SamaContoh bioteknologi konvensional
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut terdapat 20 contoh bioteknologi konvensional yang sudah ada sejak zaman dahulu dan masih diterapkan sampai sekarang.
Pembuatan roti memanfaatkan ragi yang menggunakan mikroorganisme Saccharomyces cereviceae untuk fermentasi adonan supaya menghasilkan gas karbon dioksida yang membuat roti mengembang.
Pembuatan keju memanfaatkan bakteri Lactococcus lactis yang dikumpulkan dari susu.
Pembuatan yoghurt memanfaatkan bakteri Lactobacillus dari fermentasi susu.
Pembuatan bir anggur memanfaatkan ragi/khamir dari mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae untuk fermentasi buah anggur.
Pembuatan cuka memanfaatkan bakteri Acetobacter untuk fermentasi alkohol.
Pembuatan tempe memanfaatkan kapang Rhizopus untuk fermentasi kedelai.
Pembuatan tape memanfaatkan ragi dari mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae untuk fermentasi singkong atau ketan.
Pengolahan limbah memanfaatkan mikroorganisme Achromobacter untuk menguraikan limbah organik.
Pembuatan pupuk kompos memanfaatkan mikroba seperti Enterobacter sp atau Bacillus sp untuk menguraikan sampah organik menjadi pupuk.
Pembuatan antibiotik memanfaatkan jamur atau bakteri untuk memproduksi antibiotik.
Vaksinasi memanfaatkan mikroorganisme yang dilemahkan sebagai antigen.
Produksi alkohol memanfaatkan khamir untuk fermentasi gula menjadi alcohol.
Pengawetan makanan atau penambahan bahan kimia untuk menghambat mikroba yang bisa membuat makanan cepat busuk.
Pembuatan kecap menggunakan fermentasi kedelai dari ragi atau kapang.
Peragian tembakau yang memanfaatkan bakteri dan khamir untuk fermentasi daun tembakau.
Bioinsektisida yang memanfaatkan mikroba atau bahan alami untuk membasmi hama.
Pupuk hayati menggunakan mikroorganisme hidup untuk menyuburkan tanah.
Biofungisida menggunakan mikroba untuk mengendalikan jamur pathogen.
Bioremediasi memanfaatkan mikroba untuk menguraikan pencemar di tanah dan air.
Biofertilisasi menggunakan mikroba simbion tanaman untuk membantu penyerapan nutrisi.25 Contoh Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hariItulah 20 contoh bioteknologi konvensional yang produknya banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.