Prolog adalah kata-kata pembukaan atau pendahuluan yang biasanya mengawali sandiwara, musik, pidato, dan lainnya. Salah satu contoh prolog yang menarik adalah melontarkan gambaran mengenai cerita agar penonton/audiens penasaran.
Selain prolog, ada juga istilah epilog yang biasanya ditemui dalam drama, film, atau sinetron. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda.10 Contoh Kalimat Retoris dalam Percakapan Sehari-hari dan MaknanyaFungsi prolog adalah menerangkan dan membeberkan situasi. Sementara epilog mengungkapkan penegasan peristiwa-peristiwa moral, nilai, maupun refleksi hidup.
Berikut pengertian prolog beserta dengan contoh dan perbedaannya dengan epilog, dihimpun dari berbagai sumber.
Pengertian prolog
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, atau latar belakang cerita yang biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
Secara umum, prolog juga dapat didefinisikan sebagai pembuka dalam drama atau sandiwara, musik, hingga pidato. Dalam naskah drama, prolog adalah penjelasan awal cerita.
Pada dasarnya prolog merupakan pengantar naskah yang dapat berisi satu atau beberapa keterangan atau pendapat pengarang tentang cerita yang akan disajikan, seperti ditambahkan dari buku Metode Pembelajaran Drama (2011).
Keterangan itu dapat mengenai masalah, gagasan, pesan (petunjuk pengarang), alur cerita (plot), latar belakang cerita, tokoh cerita, dan lainnya.
Semuanya itu diharapkan pengarang dapat membantu pembaca atau penonton dalam memahami, menghayati, dan juga menikmati cerita.Apa itu Makna Denotatif, Contoh, dan Bedanya dengan Makna KonotatifPerbedaan prolog dan epilog
Dalam struktur teks naskah drama biasanya terdiri dari prolog, dialog, dan epilog. Dialog adalah percakapan antartokoh dalam cerita.
Fungsi dialog untuk menyampaikan jalan cerita melalui percakapan tokoh yang ada di dalamnya. Biasanya, dialog ditulis dengan diawali tokoh yang berlakon atau berbicara.
Lantas apa perbedaan prolog dan epilog? Perbedaan prolog dan epilog terdapat pada letaknya. Prolog berada di awal cerita, sedangkan epilog ada di akhir sebagai penutup cerita.
Prolog berfungsi untuk menjelaskan atau menerangkan situasi, sedangkan epilog berfungsi mengungkap penegasan tata nilai, peristiwa-peristiwa moral maupun refleksi dalam kehidupan.
Pada dialog digunakan kata ganti pertama dan kedua. Sementara dalam prolog dan epilog menggunakan kata ganti orang ketiga.Pengertian, Jenis, dan Contoh Kalimat Opini dalam Bahasa IndonesiaContoh prolog
Dihimpun dari buku Metodologi Penelitian dan berbagai sumber lainnya, berikut ini contoh prolog singkat.
1. Penelitian
Dalam membuat penelitian, diperlukan prolog sebelum membuat kalimat rumusan masalah. Berikut contoh kalimat prolog:
Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas, memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut.
2. Film
Film Terminator bisa dibuka dengan prolog pendek tetapi sangat menarik perhatian sebab menunjukkan seperti apa dunia masa depan. Berikut teks prolognya:
Pada tahun 2029 di Los Angeles: mesin-mesin bangkit dari abu kebakaran nuklir yang mirip seperti robot. Mereka lalu berperang untuk memusnahkan umat manusia, selama beberapa dekade. Namun, pertempuran terakhir tidak akan terjadi di masa depan. Itu akan diperjuangkan di sini, di masa sekarang yakni masa kita. Malam ini… Terminator.
3. Drama sekolah
Drama sekolah juga biasanya memiliki prolog yang menggambarkan kisah ceritanya. Berikut contohnya:
Ruangan kelas terasa sangat dingin dan tegang, karena bertepatan dengan momen ujian semester sekolah. Yudith dan Kevin duduk sebangku, kemudian ada Sindy dan Ayu duduk sebangku di depannya, sedangkan Wildan duduk sendiri di samping Kevin.
Saat itu, matematika adalah mata pelajaran yang sedang diujikan. Semua murid pun tampak kebingungan dan kewalahan saat melihat soalnya. Lalu, terjadilah percakapan antara Yudih, Kevin, Sindy, Ayu, dan Wildan.
Demikian pengertian dan contoh prolog dilengkapi perbedaannya dengan epilog. Selamat belajar.
